Bank Sentral Vietnam Jaga Moneter Fleksibel dan Monitor Kebijakan Trump

Vietnam jaga kebijakan moneter fleksibel dan pantau AS
Vietnam jaga kebijakan moneter fleksibel dan pantau AS

Hanoi | EGINDO.co – Vietnam akan mempertahankan kebijakan moneter yang fleksibel yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi, sementara otoritas akan memantau kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump untuk menyesuaikan kebijakan dalam negeri, kata bank sentralnya pada hari Selasa.

Utang macet mengalami tren peningkatan dan pasar obligasi dan saham Vietnam menghadapi kesulitan, seperti halnya sektor properti, meskipun ada tanda-tanda pemulihan, kata wakil gubernur bank sentral Dao Minh Tu dalam jumpa pers rutin.

Ekonomi Vietnam yang dipimpin manufaktur tumbuh 7,09 persen tahun lalu menjadi $476,3 miliar, melampaui pertumbuhan 5,05 persen pada tahun 2023, data resmi menunjukkan pada hari Senin.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh ekspor yang kuat dan arus masuk investasi asing yang kuat. Namun terlepas dari momentum tersebut, para ekonom mengatakan kelemahan tetap ada di sektor perbankan dan real estat, dengan pertumbuhan kredit di bawah target.

Baca Juga :  Marka Serong " Chevron " Manfaat Untuk Pengguna Jalan 

Tu mengatakan pinjaman bermasalah terkendali dan bank-bank komersial beroperasi dengan stabil. Pinjaman bank telah meningkat 15,08 persen hingga 31 Desember dan bank sentral menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 16 persen tahun ini, tambahnya.

Bank sentral sedang menangani pemberi pinjaman bermasalah Saigon Joint Stock Commercial Bank (SCB), katanya, seraya menambahkan pengambilalihan dua bank yang lemah oleh pemberi pinjaman swasta akan selesai sebelum Tahun Baru Imlek.

Pada bulan Oktober, bank sentral mengatakan dua bank lainnya akan diserap oleh bank-bank yang lebih besar.

Bank Negara Vietnam tahun lalu melakukan penyelamatan SCB yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah terlibat dalam penipuan keuangan terbesar di negara itu. Reuters melaporkan pada bulan April bahwa SBV telah menggelontorkan $24 miliar dalam “pinjaman khusus” untuk mencegah keruntuhannya.

Baca Juga :  Bioskop, Pusat Kebugaran Di Manila Dibuka Kembali

Pham Chi Quang, kepala departemen kebijakan moneter bank sentral, mengatakan kebijakan pemerintahan Trump akan dipantau secara ketat.

Amerika Serikat adalah tujuan utama ekspor Vietnam dan Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif baru pada impor.

Quang mengatakan kebijakan valuta asing “akan tetap fleksibel” sesuai dengan faktor global.

“Kami akan terus menstabilkan suku bunga dan nilai tukar valas di tengah berbagai kesulitan pada tahun 2025. Ini merupakan tugas yang menantang bagi SBV di masa mendatang, tetapi kami yakin dapat mengendalikan pasar,” kata Quang.

Dong Vietnam saat ini diperdagangkan mendekati level terendahnya terhadap dolar.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top