Bank Sentral Taiwan Naikkan Proyeksi Pertumbuhan, Pertahankan Suku Bunga Tetap

Bank Sentral Taiwan
Bank Sentral Taiwan

Taipei | EGINDO.co – Bank sentral Taiwan pada hari Kamis menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini karena ekspor yang meningkat pesat, sementara suku bunga acuan tetap tidak berubah, seperti yang diharapkan.

Peran Taiwan sebagai produsen utama semikonduktor canggih yang mendukung booming kecerdasan buatan untuk perusahaan seperti Nvidia telah mendorong perekonomiannya tahun ini.

Bank sentral mempertahankan suku bunga diskonto acuan tidak berubah pada 2 persen dalam pertemuan triwulanan, dalam keputusan bulat yang sejalan dengan prediksi dari jajak pendapat Reuters di mana semua 30 ekonom memperkirakan tidak ada perubahan.

Bank sentral menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 menjadi 7,31 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,55 persen yang diberikan pada bulan September. Untuk tahun depan, bank sentral memperkirakan pertumbuhan akan melambat menjadi 3,67 persen, meskipun itu lebih baik daripada prediksi sebelumnya sebesar 2,68 persen.

Dalam sebuah pernyataan, bank sentral mengatakan akan memantau dengan cermat perkembangan tarif AS serta risiko geopolitik. Ekonomi Taiwan tumbuh 4,59 persen pada tahun 2024, didukung oleh ekspor yang kuat, termasuk permintaan tinggi untuk aplikasi AI.

Barang-barang dari Taiwan dikenakan tarif AS sebesar 20 persen, sebagai bagian dari langkah-langkah besar Presiden Donald Trump yang menargetkan impor dari seluruh dunia, meskipun Taipei tetap bernegosiasi dengan Washington untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.

Semikonduktor sejauh ini dikecualikan dari tarif tersebut. Bank sentral memangkas perkiraan indeks harga konsumen untuk tahun ini menjadi 1,66 persen dari perkiraan September sebesar 1,75 persen.

Untuk tahun depan, bank sentral memperkirakan inflasi akan melambat lebih lanjut menjadi 1,63 persen. Keputusan suku bunga Taiwan ini diambil setelah Federal Reserve AS yang terpecah belah memangkas suku bunga pekan lalu, tetapi mengisyaratkan biaya pinjaman kemungkinan tidak akan turun lebih jauh dalam waktu dekat.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top