Taipei | EGINDO.co – Bank sentral Taiwan mengatakan pada hari Sabtu akan mengadopsi kebijakan moneter yang “tepat” dan menggunakan berbagai alat dengan benar untuk mendorong stabilitas harga dan membantu perekonomian tahun depan.
Perekonomian Taiwan yang bergantung pada perdagangan lesu dalam menghadapi meningkatnya kesengsaraan ekonomi global, dengan ekspornya bulan lalu turun 13,1 persen dalam setahun, meskipun inflasi, perhatian utama bank sentral, telah melambat.
Indeks harga konsumen 2,35 persen lebih tinggi pada November dibandingkan tahun sebelumnya, pembacaan terendah dalam sembilan bulan.
Dalam sebuah laporan ke parlemen menjelang gubernur Yang Chin-long mengajukan pertanyaan kepada anggota parlemen pada hari Senin, bank sentral mengatakan dalam menguraikan rencananya untuk tahun depan bahwa mereka akan dengan hati-hati mengawasi situasi ekonomi dan keuangan dalam dan luar negeri.
Ini akan “mengadopsi kebijakan moneter yang tepat dan menggunakan berbagai alat kebijakan moneter dengan benar” untuk “meningkatkan stabilitas harga dan membantu keberhasilan ekonomi”, katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Bank sentral akan mengadakan pertemuan penetapan suku bunga triwulanan pada hari Kamis.
Pada pertemuan terakhir di bulan September, bank menaikkan suku bunga acuan sebesar 12,5 basis poin, menjadi 1,625 persen.
Pada pertemuannya minggu depan bank sentral juga akan memberikan perkiraan terbaru untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan.
Badan statistik Taiwan bulan lalu menurunkan perkiraan produk domestik bruto untuk 2022 menjadi 3,06 persen, dari perkiraan Agustus 3,76 persen. Itu juga memangkas prospek ekspor untuk tahun ini dan mengatakan akan berkontraksi pada 2023.
Sumber : CNA/SL