Bank Sentral Australia Melihat Penghematan Biaya Tokenisasi

Reserve Bank of Australia (RBA)
Reserve Bank of Australia (RBA)

Sydney | EGINDO.co – Bank sentral Australia pada hari Senin mengatakan uang yang diberi token dapat membantu menghemat biaya miliaran dolar di pasar keuangan domestik, seiring dengan mempelajari apakah dan bagaimana meluncurkan mata uang digital bank sentral.

Dalam pidatonya mengenai tokenisasi, Asisten Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Brad Jones mengatakan prioritas utama bagi bank tersebut adalah menilai bagaimana berbagai bentuk uang digital dan infrastruktur dapat mendukung pengembangan pasar aset yang diberi token.

Pemerintah Australia pada hari Senin secara terpisah menguraikan proposal untuk mengatur aset kripto dan digital yang akan membuat platform tunduk pada undang-undang jasa keuangan Australia yang ada dan mengharuskan operator platform untuk mendapatkan Lisensi Jasa Keuangan Australia.

Baca Juga :  Ribuan Orang Berunjuk Rasa Menentang Pangkalan AUKUS

Hal ini mencakup standar minimum untuk menyimpan token, standar untuk perangkat lunak penyimpanan, dan standar saat bertransaksi dengan token.

Jones, yang mengepalai divisi sistem keuangan RBA, mengatakan tokenisasi dapat menghasilkan penghematan transaksi hipotetis sekitar A$13 miliar ($8,20 miliar) per tahun kepada emiten di pasar modal Australia, sebagian melalui penyediaan peningkatan likuiditas.

A$1 miliar hingga A$4 miliar lainnya dapat dihemat dalam biaya transaksi melalui peningkatan volume perdagangan dan manfaat penyelesaian atom, khususnya pada pembayaran lintas batas.

Penyelesaian atom adalah pertukaran aset secara instan untuk pembayaran.

RBA telah mempelajari apakah akan menerbitkan mata uang digital bank sentral (CBDC) sendiri dan apakah hal itu akan membantu memfasilitasi penyelesaian atom di pasar aset yang diberi token.

Baca Juga :  Gaya Hidup, Banyak Karyawan Memilih Pindah Kerja

CBDC grosir juga dapat bertindak sebagai pelengkap bentuk-bentuk baru uang digital yang diterbitkan secara pribadi, termasuk deposito bank yang diberi token dan stablecoin yang didukung aset.

“Posisi utama kami adalah kami tetap berpikiran terbuka mengenai bentuk fungsional uang digital dan infrastruktur pendukung yang dapat mendukung perekonomian Australia di masa depan,” kata Jones.

Dia mengatakan RBA dan Departemen Keuangan akan menerbitkan laporan bersama sekitar pertengahan tahun 2024 untuk memberikan gambaran tentang penelitian CBDC di Australia dan menetapkan peta jalan untuk pekerjaan di masa depan.

“Pertanyaan tentang bagaimana kita dapat mengatur sistem moneter kita untuk lebih mendukung perekonomian Australia di era digital kini menjadi prioritas utama bagi bank tersebut,” tambah Jones.

Baca Juga :  Presiden Joko Widodo Pantau Penyaluran BSU,

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top