Medan | EGINDO.com – Kondisi perekonomian global dan domestik serta persaingan bisnis di lingkungan industri perbankan yang sangat sengit (ketat) membuat perolehan laba PT Bank Mestika Dharma Tbk (Bank Mestika) tahun 2024 tergerus tipis yakni terkontraksi sekitar 3%. Adapun perolehan laba perseroan tahun 2024 mencapai Rp 403 miliar, turun sekitar Rp 14 miliar dibanding tahun 2023 senilai Rp 417 miliar.
Kinerja perolehan laba tersebut diungkapkan Presiden Direktur PT Bank Mestika, Achmad S Kartasasmita kepada wartawan seusai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel JW Marriott Medan, Kamis (19/6/2025) kemarin. Saat menjelaskan kinerja perseroan Achmad S Kartsasmita didampingi jajaran direksi,vyakni Wakil Presiden Direktur Hendra Halim, Direktur Kepatuhan Andy, Direktur Umum Yusri Hadi, dan Direktur Operasional Harun Ansari serta Corporate Secretary Kurniawan.
Achmad Kartasasmita menyebutkan, pihaknya telah berupaya keras melakukan upaya terbaik di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang belum pulih serta sengitnya persaingan bisnis perbankan di pasar domestik. Disebutkannya, selain menghadapi persaingan dengan sesama perbankan swasta nasional, Bank Mestika juga harus bersaing menghadapi bank BUMN. Kondisi tersebut, sambung Achmad Kartasasmita, selain menggerus perolehan laba juga menyebabkan beban biaya operasional untuk meningkatkan daya saing perseroan meningkat menjadi 62,06% dari sebelumnya (2023) sekitar 60,58%.
Hal itu terdampak dari meningkatnya investasi dalam rangka memodernisasi operasional dan layanan perseroan. Namun, di tengah kondisi kurang menggembirakan itu, perseroan mampu menjaga performa kinerja pelayanannya. Indikator tersebut antara lain ditunjukkan dari rasio loan to deposit ratio (LDR) yang mencapai 105,28% dari tahun sebelumnya 86,58%. Kinerja positif itu membuat kredit yang disalurkan perseroan meningkat menjadi Rp 10,633 triliun pada 2024 dibanding 2023 sebesar Rp 9,393 triliun.
Kemudian, kualitas penyaluran kredit juga membaik ditandai oleh non performing loan (NPL) net dan gross yang masing masing menurun dari 0,69 dan 1,37 menjadi 0,30 dan 0,66. Demikian juga aset perseroan tumbuh 3,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang disokong oleh pertumbuhan kredit sebesar 15,3% pada tahun 2024, dan adanya pertumbuhan surat berharga.@
Bs/fd/timEGINDO.com