Medan | EGINDO.com – Bank Mestika-Beautify Indonesia Gelar Sunatan Massal Sebanyak 150 anak dari keluarga kurang mampu di wilayah Medan dan sekitarnya mengikuti sunatan massal, di Klinik Beautify Indonesia, Jalan Zainul Arifin, Medan, pada Minggu (17/11/2024) kemarin. Bakti sosial ini merupakan kolaborasi dari PT Bank Mestika Dharma Tbk dan Beautify Indonesia.
Presiden Direktur PT Bank Mestika Dharma Tbk, Achmad S Kartasasmita, mengatakan, sunatan massal ini merupakan kali ketiga dalam rangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bekerja sama dengan Beautify Indonesia. “Kami sangat berterima kasih kepada dr. Arya Tjipta yang selalu memberikan dukungan penuh dalam kegiatan sosial ini. Beliau dikenal sebagai ahli bedah berpengalaman dengan reputasi yang sangat baik dan selalu menyisihkan waktu serta tenaganya untuk kegiatan sosial, khususnya di bidang kesehatan,” ujar Achmad S Kartasasmita.
Disebutkannya tahun ini, jumlah peserta sunatan massal ditingkatkan menjadi 150 orang, naik dari tahun sebelumnya sebanyak 100 anak. “Kami yakin tim medis yang terlibat memiliki kemampuan dan pengalaman yang memadai untuk melaksanakan kegiatan ini dengan sukses,” sebut Achmad. “Program CSR Bank Mestika ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, tetapi juga mempererat hubungan kami dengan lingkungan sekitar,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, DR dr Arya Tjipta Sp BPRE Subsp KM(K), pemilik Klinik Beautify Indonesia, menyatakan bahwa sunatan massal kali ini menggunakan peralatan medis berkualitas tinggi yang biasa digunakan dalam operasi berbayar. “Berkat dukungan penuh dari Bank Mestika, kami dapat menyediakan bahan terbaik yang biasanya digunakan dalam operasi berbayar. Hal ini memastikan bahwa proses sunatan massal berjalan lancar dan aman,” ujar dr Arya.
Anak-anak yang mengikuti sunatan massal ini umumnya dapat beraktivitas normal dalam waktu 1-2 hari pasca-prosedur. Selain kegiatan sunatan massal, Klinik Beautify juga aktif mendukung program sosial lainnya, seperti operasi bibir sumbing. Arya menjelaskan bahwa untuk operasi bibir sumbing, ia terjun langsung menangani pasien karena prosedur ini memerlukan teknik khusus dan biasanya dilakukan di rumah sakit dengan anestesi total. “Kalau sunatan massal bisa dilakukan banyak dokter, namun untuk operasi bibir sumbing, saya sendiri yang turun tangan karena prosedur ini memerlukan teknik khusus dan biasanya dilakukan di rumah sakit dengan bius total,” jelasnya.@
Rel/fd/timEGINDO.com