Jakarta|EGINDO.co Bank Indonesia (BI) kembali merilis kurs transaksi terbaru untuk mata uang asing, Jumat, 28 November 2025. Berdasarkan data resmi dari BI, nilai tukar Dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah berada pada:
-
Harga Beli: Rp16.560,78 per USD
-
Harga Jual: Rp16.727,22 per USD
Angka tersebut mencerminkan posisi rupiah yang relatif stabil terhadap dolar AS di tengah dinamika ekonomi global yang masih diwarnai ketidakpastian pasar internasional. Bagi masyarakat dan pelaku usaha, harga beli menunjukkan nilai rupiah yang akan diterima ketika menjual dolar AS ke BI, sedangkan harga jual menunjukkan jumlah rupiah yang harus dibayarkan saat membeli dolar AS dari bank sentral.
Stabilitas Rupiah di Tengah Fluktuasi Global
Kurs transaksi BI merupakan salah satu indikator penting dalam memantau stabilitas nilai tukar rupiah. Bank Indonesia secara rutin menyesuaikan kebijakan moneter untuk mengantisipasi gejolak di pasar global, termasuk perubahan suku bunga acuan di Amerika Serikat, harga komoditas internasional, dan dinamika perdagangan luar negeri.
Ekonom memandang bahwa posisi rupiah saat ini relatif stabil dibandingkan beberapa minggu terakhir, meski tekanan dari arus modal dan permintaan dolar di pasar domestik tetap perlu diwaspadai. Stabilitas ini menjadi faktor penting bagi para investor, importir, dan eksportir dalam merencanakan strategi keuangan mereka.
Dampak terhadap Masyarakat dan Pelaku Usaha
Bagi masyarakat, fluktuasi kurs BI berpengaruh langsung pada aktivitas transaksi valuta asing, seperti pengiriman uang ke luar negeri, perjalanan internasional, maupun pembelian barang impor. Sementara itu, bagi pelaku usaha, kurs BI menjadi acuan dalam perencanaan ekspor-impor dan pengelolaan risiko nilai tukar.
Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik, menjaga likuiditas pasar, serta menstabilkan nilai tukar rupiah agar tetap sejalan dengan tujuan inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan kurs transaksi terbaru ini, masyarakat dan pelaku ekonomi diharapkan dapat melakukan perencanaan keuangan dengan lebih cermat dan terukur, mengantisipasi kemungkinan perubahan pasar, serta memanfaatkan momentum stabilitas rupiah untuk kegiatan perdagangan dan investasi.