Jakarta|EGINDO.co PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) belum menerima pemberitahuan resmi ihwal keputusan Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat yang dikabarkan menarik pinjaman mereka senilai US$99,7 juta atau setara dengan Rp1,46 triliun (asumsi kurs Rp14.685 per US$) dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.
Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y. Nasroen menegaskan, pengembangan Kilang Balikpapan bakal membuat fasilitas penyulingan minyak itu jauh lebih bersih dengan menggunakan gas sebagai bahan bakar utamanya.
Harapannya, emisi yang dihasilkan dari kilang itu dapat lebih kecil. Selain itu, pengembangan kilang juga akan ikut meningkatkan kualitas produk yang sebelumnya setara dengan level EURO II menjadi EURO V. Artinya, produk yang dihasilkan dari kilang lebih ramah lingkungan.
“Sampai dengan saat ini, PT KPI belum mendapatkan pemberitahuan pembatalan pemberian pinjaman terkait dengan project financing RDMP Balikpapan senilai US$99,7 juta,” kata Hermansyah saat dihubungi, Kamis (27/4/2023).
Lewat pengembangan kilang itu, Hermansyah mengatakan, kompleksitas kilang atau Nelson Complexity Index (NCI) yang sebelumnya 3,7 menjadi 8,0. Parameter itu, kata dia, menunjukkan kapasitas kilang yang lebih luas untuk menghasilkan produksi bernilai tinggi.
“Kapasitas pengolahan dari sebelumnya 260 KBPD dinaikkan menjadi 360 KBPD,” tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, proyek RDMP Balikpapan telah melibatkan tenaga kerja yang mencapai lebih dari 20.000 pekerja serta sampai dengan saat ini juga telah mencapai 110 juta jam kerja aman.
Adapun, target untuk tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam proyek ini adalah mencapai 30-35 persen.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat mundur dari rencana untuk memberikan pinjaman senilai US$99,7 juta terkait dengan pengerjaan proyek RDMP Balikpapan.
Langkah itu diambil menyusul komitmen pemerintah Amerika Serikat untuk berhenti menyalurkan pinjaman mereka pada proyek bahan bakar fosil asing.
Rencananya, keputusan akhir ihwal penyaluran kredit pada operator kilang, PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) bakal diambil pada hari ini, Kamis (27/4/2023) waktu setempat.
Hanya saja, rencana itu mesti dianulir seiring dengan keputusan dewan direksi Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat yang membatalkan pinjaman untuk PT KPB sehari sebelumnya, Rabu (26/4/2023).
Bloomberg melaporkan keputusan itu diambil dewan direksi setelah mendapat tekanan dari sejumlah aktivitis lingkungan yang menyatakan rencana pinjaman tersebut justru bertolak belakang dengan komitmen Presiden Amerika Serika (AS) Joe Biden untuk melawan perubahan iklim.
“Sebagai tindak lanjut dari evaluasi yang disampaikan pemangku kepentingan terkait baru-baru ini, proyek itu telah dihapus dari agenda,” kata Juru Bicara Bank Eskpor-Impor AS Sean Bartlett seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (27/4/2023).
Sumber: Bisnis.com/Sn