Bangkok | EGINDO.co – Chiang Mai, kota di utara Thailand yang populer di kalangan wisatawan, dilanda banjir besar pada Sabtu (5 Oktober) saat sungai utamanya meluap setelah hujan musiman yang lebat.
Pihak berwenang memerintahkan sejumlah evakuasi dan mengatakan mereka berupaya memompa air keluar dari area permukiman dan membersihkan penghalang dari jalur air dan saluran air untuk membantu air surut lebih cepat.
Puluhan tempat penampungan didirikan di seluruh kota untuk menampung warga yang rumahnya terendam banjir.
Pemerintah kota Chiang Mai mengatakan permukaan air Sungai Ping, yang mengalir di sepanjang tepi timur kota, berada pada level yang sangat tinggi dan telah meningkat sejak Jumat.
Namun, kantor irigasi provinsi pada Sabtu memperkirakan bahwa permukaan air kemungkinan akan tetap stabil dan surut ke normal dalam waktu sekitar lima hari.
Media Thailand melaporkan bahwa upaya untuk mengevakuasi gajah dan hewan lain dari beberapa tempat perlindungan dan taman di pinggiran kota terus berlanjut pada Sabtu.
Sekitar 125 gajah, bersama dengan hewan lain, dibawa ke tempat yang aman. Beberapa hewan dari Elephant Nature Park melarikan diri sendiri untuk mencari tempat yang lebih tinggi.
Sekitar 10 tempat perlindungan hewan di daerah tersebut telah terendam banjir.
Gubernur Chiang Mai Nirat Pongsitthavorn mengatakan bahwa banjir terbaru, yang kedua dalam enam minggu, melebihi perkiraan.
Kereta api negara Thailand menghentikan layanan ke Chiang Mai, dengan kereta api di jalur utara dari Bangkok berakhir di Lampang, sekitar satu setengah jam perjalanan ke selatan. Bandara Internasional Chiang Mai mengatakan bahwa bandara tersebut beroperasi seperti biasa pada hari Sabtu.
Banjir dilaporkan terjadi di 20 provinsi Thailand pada hari Sabtu, sebagian besar di utara. Setidaknya 49 orang telah meninggal dan 28 orang terluka akibat banjir sejak bulan Agustus, kata Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana.
Di ibu kota Thailand, Bangkok, pemerintah mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan membiarkan lebih banyak air mengalir keluar dari Bendungan Chao Phraya di provinsi tengah Chai Nat selama tujuh hari ke depan, karena berisiko melebihi kapasitasnya.
Pelepasan air tersebut dapat berdampak pada penduduk di hilir yang tinggal di dekat jalur air di wilayah tengah Thailand, termasuk Bangkok dan wilayah sekitarnya.
Sumber : CNA/SL