Dhaka | EGINDO.co – Bangladesh dan Bank Dunia pada hari Rabu (23 April) menandatangani dua perjanjian pembiayaan senilai US$850 juta untuk memperkuat kapasitas perdagangan negara Asia Selatan tersebut, menciptakan lapangan kerja, dan memodernisasi sistem perlindungan sosialnya, kata pemberi pinjaman global yang berpusat di Washington tersebut.
Sebagian besar pendanaan, US$650 juta, akan mendukung Proyek Pengembangan Infrastruktur Kelautan Terminal Teluk, sebuah inisiatif untuk memperluas dan memodernisasi fasilitas pelabuhan di distrik tenggara Chittagong.
Proyek tersebut akan mencakup pembangunan pemecah gelombang sepanjang 6 km yang tahan terhadap iklim dan saluran akses, yang memungkinkan pelabuhan tersebut untuk menampung kapal-kapal yang lebih besar. Hal ini diharapkan dapat secara drastis mengurangi waktu penyelesaian, menurunkan biaya transportasi, dan meningkatkan daya saing ekspor Bangladesh.
Para pejabat memperkirakan peningkatan tersebut dapat menghemat ekonomi sekitar US$1 juta per hari.
Terminal Teluk diproyeksikan untuk menangani 36 persen dari lalu lintas peti kemas nasional, yang menguntungkan lebih dari satu juta orang dengan meningkatkan akses ke transportasi dan pasar regional. Proyek ini juga akan mendorong partisipasi perempuan dalam operasi pelabuhan dan mendukung bisnis yang dipimpin perempuan dalam mengeksplorasi peluang perdagangan.
“Agar tetap berada di jalur pertumbuhan yang berkelanjutan, Bangladesh harus menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi penduduknya, khususnya bagi hampir 2 juta pemuda yang memasuki pasar tenaga kerja setiap tahun,” kata Gayle Martin, direktur sementara Bank Dunia untuk Bangladesh, dalam sebuah pernyataan.
Sisa US$200 juta akan digunakan untuk proyek Penguatan Perlindungan Sosial untuk Peningkatan Ketahanan, Inklusi, dan Penargetan, yang akan memberikan layanan tunai dan mata pencaharian kepada 4,5 juta orang yang rentan. Fokusnya adalah pada pemuda, perempuan, penyandang disabilitas, dan pekerja di daerah yang terkena dampak iklim.
Proyek ini akan membuat registri nasional untuk meningkatkan penargetan dan pemberian layanan. Proyek ini juga akan memberikan pelatihan keterampilan, kredit mikro, dan pendampingan kewirausahaan.
Pendanaan tersebut berasal dari Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) Bank Dunia, yang telah memberikan komitmen lebih dari US$45 miliar kepada Bangladesh sejak kemerdekaannya pada tahun 1971.
Sumber : CNA/SL