Jakarta|EGINDO.co Pemerintah mendorong agar rencana investasi dari produsen kaca dan panel surya asal China, Xinyi Group di Pulau Rempang tetap dapat terealisasi di tengah memanasnya polemik pengembangan Pulau Rempang.
Menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia rencana investasi Xinyi senilai Rp175 triliun harus dapat direalisasikan.
Pasalnya, saat ini Indonesia tengah berkompetisi dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk menarik investasi asing. Bahlil mengatakan, apabila Xinyi memilih untuk tidak jadi menanamkan investasinya di Pulau Rempang, maka akan menjadi kerugian besar baik bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Investasi ini total Rp300 triliun lebih. Tahap pertama sebesar Rp175 triliun. Ini investasi besar. Kalau lepas, maka potensi pendapatan asli daerah [PAD] dan penciptaan lapangan kerja untuk orang di sini akan hilang,” kata Bahlil saat konferensi pers dengan media di Hotel Marriot Harbour Bay, Batam, Minggu (17/9/2023)
Adapun, komitmen investasi Xinyi tersebut diperoleh usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke China pada Juli 2023 lalu.
Sebelumnya, Bahlil mengatakan, komitmen investasi Xinyi itu bakal menggenjot upaya hilirisasi pasir silika atau kuarsa di dalam negeri untuk menjadi produk akhir kaca hingga panel surya mendatang.
“Oleh-oleh paling paten, hari ini Presiden menyaksikan penandatanganan MoU antara pemerintah Indonesia dengan Xinyi, ini perusahaan terbesar di dunia pemain kaca dengan market share kurang lebih 26 persen,” kata Bahlil melalui keterangan pers secara daring, Jumat (28/7/2023).
Profil Xinyi
Mengutip laman resminya, Xinyi Group didirikan pada 1988 dan berkantor pusat di Hong Kong. Perusahaan ini bergerak pada produksi kaca apung, kaca mobil, dan kaca arsitektur hemat energi berkualitas tinggi dan telah memiliki jaringan di 130 negara di dunia.
Mengutip South China Morning Post, Rabu (20/9/2023), perusahaan di bawah naungan Xinyi Group, Xinyi Solar Holdings Limited, merupakan produsen kaca penutup panel surya terbesar di dunia, dengan sekitar 30 persen pangsa pasar global, menurut JP Morgan Asia Pacific Equity Research.
Xinyi Solar memiliki enam produksi kaca fotovoltaik utama, yang terletak di Kota Wuhu di Provinsi Anhui, Kota Beihai di Provinsi Guangxi, Kota Hangjiagang di Provinsi Jiangsu, Kota Tianjin di China, dan Kota Malaka di Malaysia. Sampai dengan 30 Juni 2023, total kapasitas peleburan harian mencapai 21.800 ton.
Sementara itu, berdasarkan data Mirae Asset Daewoo Research 2021, Xinyi Solar menempati posisi pertama produsen kaca solar photovoltaic (PV) atau panel surya di dunia dengan market share 27 persen pada 2019 dan 30 persen pada 2020. Diikuti oleh Flat Glass Group (18 persen), IRICO Group (10 persen), Jinxin Energy (6 persen), dan lainnya.
Berikut daftar produsen kaca solar PV dengan market share terbesar secara global:
- Xinyi Solar
- Flat Glass
- IRICO
- CNBM
- Jinxin Energy
- Ancai Hi-Tech
- CSG
- AVIC Sanxin
Sumber: Bisnis.com/Sn