Bahaya Mengintai Akibat Kebocoran Data 279 Juta Penduduk RI

ilustrasi

Jakarta | EGINDO.com    – Bahaya mengintai atas 279 juta data penduduk Indonesia yang diduga bocor. Penyebab kebocoran data ratusan juta penduduk itu masih ditelusuri.

Pakar keamanan internet dari Vaksincom Alfons Tanujaya membeberkan sejumlah bahaya yang dapat mengintai akibat kebocoran data tersebut. Apa saja?

“Data akan dieksploitasi misalnya dengan membuat KTP Aspal dan digunakan untuk kepentingan kriminal. Misalnya mengajukan pinjaman atas nama korban,” kata dia melalui pesan singkat kepada detikcom, Jumat (21/5/2021).

Selain itu, data KTP Aspal tersebut dapat digunakan oleh pelaku dengan berpura-pura menjadi pemilik KTP dan melakukan kejahatan di sektor perbankan.

“KTP Aspal dapat digunakan untuk membuka rekening bank bodong yang akan digunakan untuk menampung hasil kejahatan. Ketika uang sudah dikuras, pemilik data yang kelimpungan akan berurusan dengan pihak berwajib,” beber Alfons.

Baca Juga :  Grup Sinarmas BSDE, Optimis Capai Marketing Sales 2023

Lebih lanjut, dia menjelaskan data kependudukan tersebut bisa digunakan untuk mendaftar berbagai layanan secara ilegal.

“Data kependudukan juga dapat digunakan untuk mendaftar banyak layanan secara ilegal. Dan data tersebut jika digunakan sebagai kredensial maka data tersebut rentan diretas,” tambahnya.

Diketahui, data pribadi 279 juta penduduk Indonesia diklaim telah bocor dan dijual secara online di forum hacker Raid Forums. Informasi pribadi dalam kebocoran data itu meliputi NIK (Nomor Induk Kependudukan), nama, alamat, nomor telepon, bahkan kabarnya juga nilai gaji.

Sumber: detikfinance.com/Sn

Bagikan :