Azerbaijan Jadi Tuan Rumah KTT Iklim COP29

Baku - Azerbaijan
Baku - Azerbaijan

Dubai | EGINDO.co – Azerbaijan tampaknya akan menjadi tuan rumah KTT perubahan iklim COP29 tahun depan, setelah mendapat dukungan dari negara-negara Eropa Timur lainnya pada Sabtu (9 Desember).

Negara-negara di kawasan Eropa Timur, yang akan menjadi tuan rumah KTT tahun depan, mendukung upaya Baku pada KTT COP28 di Dubai, sehingga membuka kebuntuan geopolitik mengenai pertemuan global berikutnya untuk mengatasi perubahan iklim.

Dua sumber yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara di kelompok regional secara resmi mendukung pencalonan Azerbaijan dalam pertemuan pada Sabtu sore.

“Kami sangat berterima kasih kepada semua negara khususnya kelompok Eropa Timur dan tuan rumah (KTT COP28) Uni Emirat Arab atas dukungan mereka,” kata Menteri Ekologi negara tersebut, Mukhtar Babayev, pada KTT COP28.

Baca Juga :  Presiden Dijadwalkan Kunjungi Dua Provinsi Di Papua

Keputusan mengenai tuan rumah tertunda setelah Rusia mengatakan akan memveto upaya negara Uni Eropa mana pun untuk menjadi tuan rumah. Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap Moskow atas invasi mereka ke Ukraina. Azerbaijan bukan anggota UE.

Pencalonan Baku masih memerlukan persetujuan formal dari hampir 200 negara yang hadir pada pembicaraan COP28, namun para delegasi mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka memperkirakan pemungutan suara tersebut hanya sekedar formalitas.

Tuan rumah KTT iklim PBB biasanya diumumkan bertahun-tahun sebelumnya, dan kebuntuan mengenai tuan rumah COP29 membuat Baku kekurangan waktu untuk mempersiapkan pertemuan besar-besaran tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Azerbaijan Aykhan Hajizada mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa Baku memiliki perlengkapan yang baik untuk menyelenggarakannya, dengan tempat dan fasilitas yang memadai.

Baca Juga :  Mesir Ingin Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036

KTT iklim PBB tahun ini di UEA adalah yang terbesar, dengan lebih dari 110.000 delegasi terdaftar.

Menjadi presiden KTT iklim PBB akan memberikan suatu negara pengaruh yang besar terhadap agenda dan hasil pertemuannya.

Hubungan Baku dengan beberapa negara Barat telah memburuk sejak September, ketika Baku mengambil kembali kendali penuh atas wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, sehingga menyebabkan eksodus total penduduk etnis Armenia di wilayah tersebut.

Azerbaijan adalah produsen minyak dan gas dan anggota OPEC+.

Uni Emirat Arab mendapat kritik karena menunjuk Sultan al-Jaber, pimpinan perusahaan minyak milik negara ADNOC, sebagai presiden KTT COP28 tahun ini.

Beberapa delegasi menyampaikan kekhawatiran mengenai diadakannya perundingan iklim dunia di negara penghasil minyak lainnya.

Baca Juga :  Serangan Rusia Hantam Ukraina Jelang Sanksi Baru Uni Eropa

Hajizada mengatakan kepada Reuters bahwa dia memahami kekhawatiran tersebut, dan mencatat rencana Azerbaijan untuk mendiversifikasi sumber energinya dengan memasukkan lebih banyak tenaga angin dan surya.

Azerbaijan dan Armenia mengumumkan kesepakatan pada hari Kamis yang memungkinkan Baku untuk mengajukan tawaran untuk COP29 tanpa ancaman veto Armenia.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top