Australia Setujui Proyek US$ 13,5 Miliar Ekspor Tenaga Surya Ke Singapura

Australia ekspor energi tenaga surya ke Singapura
Australia ekspor energi tenaga surya ke Singapura

Sydney | EGINDO.co – Australia mengatakan pada hari Rabu (21 Agustus) bahwa mereka telah memberikan lampu hijau untuk proyek tenaga surya senilai A$20 miliar (US$13,5 miliar) yang berencana untuk mengirimkan energi dari ladang tenaga surya raksasa di utara negara itu ke Singapura melalui kabel bawah laut sepanjang 4.300 km.

Menteri Lingkungan Hidup Tanya Plibersek mengatakan proyek penghubung listrik Australia-Asia andalan SunCable akan membantu memenuhi permintaan energi terbarukan yang terus meningkat di dalam dan luar negeri.

Plibersek mengatakan ladang tenaga surya yang luas itu akan menghasilkan cukup energi untuk menyalakan tiga juta rumah dan akan mencakup panel, baterai, dan akhirnya, kabel yang menghubungkan Australia dengan Singapura.

Baca Juga :  AS Umumkan US$170 Juta Bantuan Kemanusiaan Muslim Rohingya

“Itu akan menjadi kawasan tenaga surya terbesar di dunia dan mengukuhkan Australia sebagai pemimpin dunia dalam energi hijau,” katanya.

Keputusan investasi akhir diharapkan pada tahun 2027 dengan pasokan listrik akan dimulai pada awal tahun 2030-an, menurut SunCable.

Persetujuan tersebut disertai dengan persyaratan ketat untuk melindungi alam dan proyek tersebut harus menghindari habitat bilby besar, yang merupakan marsupial kecil mirip kelinci dengan telinga panjang terkulai, kata Plibersek.

Selama dua tahap pengembangan, proyek tersebut bertujuan untuk menyediakan hingga 6 gigawatt listrik hijau bagi pelanggan industri skala besar di Darwin, ibu kota Teritori Utara Australia, dan di Singapura.

Persetujuan tersebut muncul saat pemerintah kiri-tengah meningkatkan proyek energi terbarukan bahkan saat koalisi oposisi mengusulkan pembangunan pembangkit nuklir untuk menggantikan tenaga batu bara pada tahun 2050, di negara yang saat ini melarang tenaga nuklir.

Baca Juga :  Pemisahan 7-Eleven Membahayakan Pertumbuhan Jaringan Toserba

SunCable, yang dimiliki oleh miliarder Mike Cannon-Brookes, mengatakan persetujuan tersebut merupakan “suara kepercayaan” terhadap proyek tersebut.

Cannon-Brookes, salah satu pendiri perusahaan teknologi Atlassian yang beralih menjadi aktivis lingkungan, tahun lalu mengatakan proyek tersebut layak dan bahwa investor luar akan tertarik pada proyek tersebut.

“SunCable sekarang akan memfokuskan upayanya pada tahap perencanaan berikutnya untuk memajukan proyek menuju keputusan investasi akhir yang ditargetkan pada tahun 2027,” kata Direktur Pelaksana SunCable Australia Cameron Garnsworthy dalam sebuah pernyataan, yang tidak memberikan rincian rencana pembiayaannya.

SunCable mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan regulator energi Singapura mengenai persetujuan bersyarat untuk komponen penghubung kabel proyek tersebut dan dengan pemerintah Indonesia mengenai pembangunan kabel di perairannya.

Baca Juga :  Hujan Lebat Picu Banjir Bandang di Bugis-Singapura, Peringatan Meluas

Proyek tersebut menerima izin dari pemerintah Northern Territory dan pengawas lingkungan wilayah tersebut bulan lalu.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top