Australia Pertimbangkan Menangguhkan Penerbangan Dari India

Australia Pertimbangkan Penerbangan Dari India
Australia Pertimbangkan Penerbangan Dari India

Sydney | EGINDO.co – Australia akan mempertimbangkan proposal pada Selasa (27 April) untuk menangguhkan penerbangan dari India guna mencegah varian virus korona yang lebih ganas memasuki negara itu menyusul lonjakan kasus positif COVID-19 di negara terpadat kedua di dunia itu.

Negara bagian Queensland telah mendesak pemerintah federal untuk menghentikan semua penerbangan dari India karena risiko tinggi potensi wabah COVID-19 dari varian virus yang sangat menular dalam sistem karantina hotel di negara tersebut.

“Saya mengirim surat kepada Perdana Menteri pada akhir pekan lalu meminta penangguhan penerbangan yang datang dari India … dan saya tahu bahwa pemerintah federal sedang mempertimbangkannya hari ini,” kata Perdana Menteri Annastacia Palaszczuk kepada Australian Broadcasting, Selasa. .

Baca Juga :  Prancis Tidak Perlu Lockdown Orang Yang Tidak Divaksinasi

Komite keamanan nasional Australia akan bertemu pada Selasa malam untuk mempertimbangkan penghentian penerbangan dari India dan juga akan mengungkap langkah-langkah termasuk mengirim pasokan medis untuk membantu India, media Australia melaporkan.

Kantor perdana menteri tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari laporan tersebut.

Pekan lalu, Australia mengumumkan akan memangkas jumlah warganya yang dapat kembali dari India dan negara-negara zona merah lainnya untuk menahan risiko penyebaran virus COVID-19 yang lebih ganas.

India telah memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk membantu mengatasi krisis COVID-19, ketika negara-negara termasuk Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat menjanjikan bantuan medis darurat untuk mencoba mengatasi keadaan darurat yang melanda rumah sakit di negara itu.

Baca Juga :  IKPP Tangerang, SWA Dan PWI Lestarikan Mangrove Ketapang

Pada hari Senin, India melaporkan lebih dari 352.000 kasus COVID-19 baru, rekor global untuk peningkatan kasus harian untuk hari kelima berturut-turut, bahkan melampaui Amerika Serikat pada puncak pandemi tahun lalu. Lebih dari 2.800 kematian tercatat selama 24 jam terakhir, tertinggi sepanjang masa.

Australia menutup perbatasannya untuk non-warga negara dan penduduk tetap Maret lalu untuk mencegah virus korona baru mencapai negara itu. Semua pelancong yang kembali harus menjalani karantina hotel wajib selama dua minggu dengan biaya sendiri.

Sistem karantina sebagian besar telah membantu Australia menjaga jumlah COVID-19 relatif rendah, dengan hanya di bawah 29.700 kasus dan 910 kematian.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top