Tokyo | EGINDO.co – Australia menginginkan kerja sama yang “luas dan mendalam” dengan Jepang ketika kedua sekutu AS itu menghadapi situasi keamanan yang kompleks di Asia sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina, meningkatnya inflasi, dan gangguan COVID-19, kata menteri pertahanannya, Rabu (15 Juni). .
“Jelas bahwa kawasan kami menghadapi situasi strategis paling kompleks yang kami ketahui sejak akhir Perang Dunia Kedua,” kata menteri, Richard Marles, dalam konferensi pers dengan mitranya dari Jepang, Nobuo Kishi, setelah pembicaraan di Tokyo. .
Sekutu telah meningkatkan kerja sama pertahanan sebagai penyeimbang kekuatan dan pengaruh militer China yang tumbuh di Asia.
Invasi Rusia ke Ukraina memacu pendalaman hubungan itu karena kekhawatiran bahwa apa yang disebut Rusia sebagai “operasi khusus” dapat mendorong China untuk menggunakan kekuatan melawan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.
Marles mengatakan Australia dan Jepang akan menggunakan perjanjian akses timbal balik yang ditandatangani pada Januari untuk terlibat dalam kerja sama yang lebih dalam dan lebih canggih yang akan memperkuat interoperabilitas militer mereka.
Pakta akses memberikan dasar hukum bagi pasukan Australia dan Jepang yang mengunjungi negara masing-masing dan menetapkan kerangka kerja untuk kerja sama.
Sumber : CNA/SL