Australia Beli Rudal Tomahawk AS Untuk Tingkatkan Kemampuan

Rudal Tomahawk untuk serangan jarak jauh
Rudal Tomahawk untuk serangan jarak jauh

Sydney | EGINDO.co – Australia akan membelanjakan A$1,3 miliar (US$833 juta) untuk meningkatkan kemampuan serangan jarak jauhnya setelah pada Senin (21/8/2018) tercapai kesepakatan untuk membeli lebih dari 200 rudal jelajah Tomahawk dari Amerika Serikat, bagian dari mulai perombakan pertahanan.

Australia hanya akan menjadi satu dari tiga negara yang memiliki Tomahawk bersama dengan AS dan Inggris, kata Menteri Pertahanan Richard Marles.

“Kami berinvestasi dalam kemampuan yang dibutuhkan Angkatan Pertahanan kami untuk menjaga musuh kami dalam risiko lebih jauh dari pantai kami dan menjaga keamanan warga Australia di dunia yang kompleks dan tidak pasti di mana kita hidup hari ini,” kata Marles dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :  Australia Sambut Turis Untuk Pertama Kali Dalam 2 Tahun

Departemen Luar Negeri AS pada bulan Maret menyetujui penjualan Tomahawk, yang memiliki jangkauan 1.500 km, tetapi tidak menunjukkan pada saat kontrak telah ditandatangani atau pembicaraan telah selesai.

Rudal versi kapal yang diluncurkan, diproduksi oleh RTX Corp, akan dikerahkan di kapal perusak kelas Hobart Angkatan Laut Australia, katanya.

Australia mengatakan perlu meningkatkan kekuatan pertahanannya karena China sedang melakukan pembangunan militer terbesar sejak akhir Perang Dunia Kedua.

Awal tahun ini pihaknya setuju untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk mengembangkan armada kapal selam bertenaga nuklir.

Selain Tomahawk, Australia akan menghabiskan sekitar A$431 juta untuk membeli lebih dari 60 peluru kendali anti-radiasi canggih dari Amerika Serikat, kata menteri pertahanan.

Baca Juga :  Menhan AS-China Mengadakan Pembicaraan Yang Jarang Terjadi Di Singapura

Peluru kendali anti-tank jarak jauh juga akan dibeli untuk kendaraan pengintai tempur Boxer Angkatan Darat Australia dalam kontrak senilai lebih dari A$50 juta.

Pengumuman Tomahawk datang beberapa hari setelah AS menyetujui kemungkinan penjualan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142 ke Australia seharga US$975 juta.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top