Sydney | EGINDO.co – Australia mengajukan keluhan resmi kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas pengenaan bea masuk anti-dumping China pada ekspor anggur Australia, pemerintah mengumumkan Sabtu (19 Juni).
Keputusan itu mengikuti “konsultasi ekstensif dengan pembuat anggur Australia”, katanya dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa “Australia tetap terbuka untuk terlibat langsung dengan China untuk menyelesaikan masalah ini.”
Langkah tersebut merupakan insiden terbaru dalam ketegangan perdagangan dan diplomatik yang meningkat antara Australia dan mitra dagang terbesarnya, dan mengikuti peringatan Perdana Menteri Scott Morrison bahwa pemerintahnya akan menanggapi negara-negara yang mencoba menggunakan “pemaksaan ekonomi” untuk menentangnya.
Tindakan itu juga terjadi hanya beberapa hari setelah pertemuan puncak pengelompokan negara-negara maju G7 yang menggemakan seruan Australia untuk sikap yang lebih keras terhadap praktik perdagangan China dan sikap yang lebih tegas secara global.
Morrison menghadiri KTT tersebut sebagai bagian dari formula G7 plus yang juga menghadirkan para pemimpin Korea Selatan, Afrika Selatan, dan India.
Beijing telah memberlakukan sanksi ekonomi yang keras pada berbagai produk Australia dalam beberapa bulan terakhir, termasuk tarif atau gangguan di beberapa sektor pertanian, batu bara, anggur, dan pariwisata.
Banyak orang di Canberra percaya langkah-langkah itu adalah hukuman karena menolak operasi pengaruh Beijing di Australia, menolak investasi China di daerah-daerah sensitif dan secara terbuka menyerukan penyelidikan tentang asal-usul pandemi virus corona.
Australia telah membawa Beijing ke WTO mengenai tarifnya atas jelai Australia.
Sumber : CNA/SL