Asro: Anugrah Jurnalistik Adinegoro, Kini Lebih Menarik

Anugrah Jurnalistik Adinegoro
Pengumuman Pemenang Anugrah Jurnalistik Adinegoro

Jakarta | EGINDO.co – Seorang diantara para juri Anugrah Jurnalistik Adinegoro, Asro Kamal Rokan menyatakan, berbeda dengan tahun lalu sebab lebih separo dari tahun lalu jumlah naskah media cetak yang masuk. Kali ini jumlahnya lebih banyak dengan berbagai isu liputan yang menarik.

“Yang membanggakan, kualitas liputan media-media daerah juga sangat bagus. Beberapa di antaranya masuk dalam nominasi,” kata Asro Kamal Rokan yang juga anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat dalam relis PWI Pusat yang dikutip EGINDO.co kemarin.

Diberikannya contoh liputan berjudul “Berbahaya, Masker Medis Palsu Beredar di Masyarakat” itu persoalan serius. Masker respirator impor itu digunakan tenaga kesehatan saat menangani Covid-19. ”Liputan ini memperlihatkan lemahnya perlindungan terhadap masyarakat dan buruknya pengawasan otoritas. Ini salah satu yang saya unggulkan,” ujar Asro yang kini Presiden Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami) tersebut.

Sementara itu setelah melalui proses penjurian yang ketat, para pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021 akhirnya resmi diumumkan, Ahad (30/01/22) dalam acara Launching Hari Pers Nasional (HPN) 2022 Anugerah Adinegoro, yang disiarkan secara langsung di TVRI Nasional.

Hadir Dirjen Kominfo Usman Kansong, Ketua KPI Pusat Agung Suprio, Wakil Ketua Dewan Pers Hendry CH Bangun, Ketua Umum PWI Pusat dan juga Penanggung Jawab HPN, Atal Sembiring Depari, Ketua KPI Pusat Agung Supri, Direktur Program dan Berita LPP TVRI Irianto, serta Sekda Pemprov Sultra Nur Endang Abbas.

Baca Juga :  Festival Coachella Yang Berlangsung April Dibatalkan

“Anugerah Jurnalistik Adinegoro merupakan kebanggaan kalangan pers di Indonesia. Semula ini dimulai tahun 1974, diawali oleh PWI Jaya, kemudian pada tahun 2009 diangkat oleh PWI Pusat, dan menjadi lebih luas kategorinya. Sekarang ada enam, yang semula satu kategori,” kata Ketua Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro PWI Pusat, Rita Sri Hastuti.

Diceritakan Rita Sri Hastuti tentang sejarah penghargaan tertinggi bagi karya jurnalistik di Indonesia. Disamping itu dijelaskannya proses penjurian berlangsung selama bulan Desember 2021 secara virtual mengingat situasi masih pandemi Covid-19.

Totalnya ada enam kategori yang dilombakan, yaitu liputan berkedalaman untuk media cetak, media siber, media televisi, media radio, foto berita, serta karikatur.

Untuk pemenang Kategori Media Cetak diraih oleh Andy Riza Hidayat, Dhanang David Aritonang, Insan Alfajri, Irene Sarwindaningrum dari Harian Kompas berjudul ‘Berbahaya, Masker Medis Palsu Beredar di Masyarakat’ yang diterbitkan 3 April 2021.

“Saya memberikan ini dengan nilai tertinggi adalah pertama ada magnitude dan dampaknya luas terkait Covid. Pesan ini disampaikan di tengah anjuran pemerintah dan banyak pihak untuk memakai masker, 3M tapi ternyata masker saja tidak cukup,” komentar salah seorang dewan juri Anugerah Adinegoro 2021 untuk Kategori In-Depth Reporting Media Cetak, Putut Tri Husodo.

Baca Juga :  Fed AS Umumkan Kenaikan Suku Bunga Terbesar Sejak 1994

Putut melanjutkan, isu yang diangkat dalam artikel tersebut orisinil. Sebab, jarang ada wartawan lain mengincar teknis sedetail seperti disajikan Andy Riza dkk. “Jadi effort -nya menurut saya cukup luar biasa dan hasilnya ini menggunakan code of conduct yang sangat baik, yaitu membawa ke laboratorium ITB sehingga hasilnya sangat valid sebagai sebuah karya jurnalistik yang investigatif,” kata Putut Tri Husodo.

Sedangkan Ketua Dewan Juri, Sri Mustika menyebutkan, ada beberapa karya peserta lain yang sebetulnya ia unggulkan meski bukan yang menjadi nomor satu. “Misalnya melawan petaka perkawinan anak, ada kaitannya juga dengan pandemi banyak orang kesulitan secara ekonomi, mengawinkan anaknya di bawah umur. Walaupun itu soal perkawinan saya kira masih ada relevansi dengan covid,” tuturnya.

Selain media cetak, katagori Media Siber dimenangi Sunariyah dan M. Ilman Nafi’an dari IDN Times.com dengan judul ‘Bertaruh Nyawa, Berjuang Melawan Ganasnya Covid-19’ yang diterbitkan 29 November 2021. Dewan juri katagori ini Mulharnetti Syas, Yoko Sari, dan Priambodo RH.

Baca Juga :  Kemdikbud: Pendidikan Karakter Anak Hingga Teknologi

Kategori in-depth reporting Televisi dan Radio dimenangi Miftah Faridl, Aga Dipa, Agoes Soekarno dari CNN Indonesia TV bertajuk ‘Menghapus Mereka Yang Mati’ yang ditayangkan 22 Oktober 2021. Dewan juri, Nurjaman Mochtar, Tjandra Wibowo, dan Dadang Rahmat Hidayat.

Pemenang Kategori Radio adalah Taufik, Ramli, dan Dian dari RRI Sintang berjudul ‘Oksigen Terakhir untuk Ayah’ yang disiarkan 3 Agustus 2021. Dewan juri, Frank Pedak, Harleyantara, dan Awanda Erna.

Pemenang Kategori Foto Berita dan Karikatur,  Sigid Kurniawan dari LKBN Antara dengan judul ‘Ganda Putri Indonesia Raih Emas Olimpiade’ yang terbit pada 2 Agustus 2021. Dewan juri Oscar Matuloh, Reno Esnir, dan Melly Riana Sari.

Adapun pemenang Kategori Karikatur diraih oleh Ashady berjudul ‘Kritiklah Daku’ terbitan 16 Februari 2021.

Panitia menyediakan hadiah Rp25 juta untuk pemenang tiap kategori, trofi, serta piagam penghargaan dari PWI/Panitia HPN 2021. Hadiah akan diserahkan dihadapan Presiden Joko Widodo pada acara puncak HPN 2022 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 9 Februari mendatang.@

Fd/Relis/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top