Seoul | EGINDO.co – Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang menyatakan keprihatinan mendalam atas aktivitas siber “jahat” Korea Utara untuk mendukung program persenjataannya, dalam komentar yang dirilis dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Jumat (7/4).
Dana mata uang kripto yang dicuri oleh para peretas Korea Utara telah menjadi sumber utama untuk mendanai program senjata negara yang sedang dilanda sanksi itu, kata para pejabat dan pakar di ketiga negara tersebut.
“Kami menegaskan kembali dengan keprihatinan bahwa pekerja IT DPRK di luar negeri terus menggunakan identitas dan kewarganegaraan palsu” untuk menghindari sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mengumpulkan dana untuk program rudal, menurut pernyataan tersebut, menggunakan singkatan dari nama resmi Korea Utara.
“Kami juga sangat prihatin dengan cara RRDK mendukung program-program ini dengan mencuri dan mencuci dana serta mengumpulkan informasi melalui kegiatan siber yang berbahaya.”
Utusan nuklir Korea Selatan mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari AS dan Jepang di Seoul awal pekan ini dan mengutuk uji coba senjata Korea Utara.
Sumber : CNA/SL