AS Terima Informasi Intelijen Rencana Iran Bunuh Trump

Informasi Intelijen Rencana Pembunuhan
Informasi Intelijen Rencana Pembunuhan

Washington | EGINDO.co – Amerika Serikat menerima informasi intelijen dalam beberapa minggu terakhir tentang rencana Iran untuk membunuh mantan Presiden Donald Trump, CNN mengatakan pada hari Selasa (16 Juli), dan seorang pejabat AS mengatakan Secret Service berbagi rincian tentang peningkatan ancaman terhadap kampanye Trump.

Gedung Putih menolak berkomentar tetapi mengatakan tidak ada indikasi bahwa tersangka penembak dalam upaya pembunuhan Trump pada hari Sabtu memiliki kaki tangan asing atau domestik.

Iran mengatakan tuduhan terhadapnya “tidak berdasar dan jahat”.

Pejabat AS selama bertahun-tahun khawatir bahwa Teheran akan membalas Trump karena memerintahkan pembunuhan komandan militer Iran Qassem Soleimani pada Januari 2020.

“Seperti yang telah kami katakan berkali-kali, kami telah melacak ancaman Iran terhadap mantan pejabat pemerintahan Trump selama bertahun-tahun, sejak pemerintahan terakhir,” kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Baca Juga :  3 Orang Tewas Penembakan Di Toko Washington, Tersangka Tewas

“Ancaman-ancaman ini muncul dari keinginan Iran untuk membalas dendam atas pembunuhan Qassem Soleimani. Kami menganggap ini sebagai masalah keamanan nasional dan dalam negeri dengan prioritas tertinggi,” katanya.

CNN melaporkan bahwa intelijen tentang rencana Iran disampaikan oleh sumber manusia.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa setelah mengetahui adanya peningkatan ancaman, Dewan Keamanan Nasional menghubungi Dinas Rahasia, yang menambahkan sumber daya dan aset untuk perlindungan Trump.

Kampanye Trump juga diberi tahu tentang ancaman yang terus berkembang, kata pejabat itu.

Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York mengatakan “tuduhan ini tidak berdasar dan jahat”.

“Dari perspektif Republik Islam Iran, Trump adalah penjahat yang harus dituntut dan dihukum di pengadilan karena memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani. Iran telah memilih jalur hukum untuk menyeretnya ke pengadilan,” kata pernyataan Iran.

Baca Juga :  Sindrom Havana Terkait dengan Unit Intelijen Rusia

Dinas Rahasia telah dikritik tajam sejak pria bersenjata berusia 20 tahun yang menembak Trump pada hari Sabtu berhasil mengakses atap yang menghadap ke rapat umum dan melepaskan tembakan, menyerempet telinga Trump, menewaskan seorang peserta rapat umum dan melukai dua peserta lainnya.

Presiden Joe Biden telah memerintahkan peninjauan independen tentang bagaimana pria bersenjata itu bisa begitu dekat dengan pembunuhan Trump, dan Dinas Rahasia juga menghadapi penyelidikan dari Kongres.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top