AS Targetkan Jaringan Penghindaran Sanksi Yang Dukung Rusia

Sanksi untuk Rusia
Sanksi untuk Rusia

Washington | EGINDO.co – Amerika Serikat pada Rabu (1 Februari) memberlakukan sanksi terhadap 22 individu dan entitas di berbagai negara yang dituduh terkait dengan jaringan penghindaran sanksi global yang mendukung kompleks industri militer Rusia.

Sanksi tersebut, yang datang ketika Washington berupaya meningkatkan tekanan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina, adalah bagian dari upaya AS untuk menargetkan penghindaran tindakan hukumannya di seluruh dunia dan membatasi akses Rusia ke pendapatan yang dibutuhkannya untuk perang, Departemen Keuangan AS Departemen mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Tindakan tersebut menargetkan jaringan penghindaran sanksi yang menurut Departemen Keuangan dipimpin oleh pedagang senjata yang berbasis di Rusia dan Siprus Igor Zimenkov, yang, bersama putranya, Jonatan, terkena sanksi pada hari Rabu.

Jaringan tersebut telah terlibat dalam proyek yang terhubung dengan kemampuan pertahanan Rusia, termasuk memasok perangkat berteknologi tinggi setelah invasi Rusia ke Ukraina, kata Departemen Keuangan. Washington juga menuduh anggota tertentu dari jaringan mendukung entitas pertahanan Rusia milik negara di bawah sanksi.

Zimenkov juga mendukung kompleks industri militer Belarusia dengan memfasilitasi upaya penjualan di Amerika Latin untuk entitas pertahanan Belarusia di bawah sanksi AS, kata Departemen Keuangan.

Anggota jaringan yang ditargetkan termasuk Asia Trading & Construction yang berbasis di Singapura dan direkturnya, yang dituduh Departemen Keuangan telah menjual helikopter atas nama Rostec yang disetujui AS kepada pemerintah di Amerika Latin.

GBD Limited, perusahaan lain dalam jaringan yang menjadi sasaran sanksi, telah berusaha memasok sistem senjata ke pemerintah Afrika, kata Departemen Keuangan.

Perusahaan di Siprus, Bulgaria dan Israel, serta beberapa orang, juga menjadi sasaran sanksi.

Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat mengatakan “langkah ilegal” yang diambil oleh Washington tidak akan mencapai tujuan mereka.

“Ekonomi Rusia masih jauh dari ‘hancur’, seperti yang diharapkan beberapa orang di Barat,” katanya.

Tindakan tersebut, yang membekukan setiap aset AS yang ditambahkan ke daftar sanksi dan umumnya melarang orang Amerika berurusan dengan mereka, menandai babak terakhir sanksi AS terhadap Rusia atas perang di Ukraina, yang telah membunuh atau melukai ribuan orang dan membuat kota-kota menjadi puing-puing. .

“Upaya putus asa Rusia untuk memanfaatkan proxy untuk menghindari sanksi AS menunjukkan bahwa sanksi telah membuat kompleks industri militer Rusia jauh lebih sulit dan mahal untuk memasok mesin perang Putin,” kata Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo dalam pernyataan itu.
Sumber : CNA/SL

Scroll to Top