Washington | EGINDO.co – Amerika Serikat telah menyetujui usulan penjualan suku cadang untuk jet tempur dan sistem radar serta peralatan komunikasi ke Taiwan, dalam kesepakatan senilai US$385 juta, kata sebuah badan AS pada hari Jumat (29 November).
Meskipun Washington tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taipei, negara itu tetap menjadi pendukung terpenting dan pemasok senjata terbesar bagi pulau itu.
Penjualan suku cadang F-16 dan sistem radar yang diusulkan terdiri dari peralatan dalam stok militer AS yang ada dan diperkirakan bernilai US$320 juta, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan, dengan pengiriman diperkirakan akan dimulai pada tahun 2025.
“Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel,” kata DSCA.
“Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan penerima untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan menjaga kesiapan operasional armada pesawat F-16 penerima.”
Penjualan terpisah yang melibatkan dukungan lanjutan dan peralatan untuk sistem komunikasi taktis bernilai US$65 juta, kata DSCA.
Kesepakatan tersebut disetujui oleh Departemen Luar Negeri, dengan DSCA memberikan pemberitahuan yang diperlukan kepada Kongres pada hari Jumat.
Tiongkok bersikeras bahwa Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri adalah bagian dari wilayahnya dan telah lama menentang penjualan senjata AS ke pulau itu.
Penjualan tersebut diumumkan saat Presiden Taiwan Lai Ching-te akan berangkat pada hari Sabtu untuk melakukan perjalanan ke tiga sekutu pulau Pasifik, dengan persinggahan di Hawaii dan wilayah AS di Guam.
Kementerian pertahanan Taiwan pada hari Sabtu “menyampaikan rasa terima kasih” atas penjualan senjata terbaru tersebut.
Barang-barang tersebut “akan membantu menjaga kesiapan tempur peralatan pesawat F-16 Angkatan Udara dan memperkuat pertahanan udara kita”, kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Taiwan dan Amerika Serikat akan terus mengonsolidasikan kemitraan keamanan kita.”
Kementerian luar negeri mengatakan bahwa ini adalah ke-18 kalinya pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan penjualan senjata ke pulau itu.
Taiwan bertekad untuk memperkuat pertahanannya dalam menghadapi tekanan militer China dan “gangguan zona abu-abu”, katanya dalam sebuah pernyataan, mengacu pada taktik yang tidak termasuk tindakan perang.
China telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir dengan pengerahan jet tempur dan kapal perang hampir setiap hari di sekitar pulau tersebut.
Pada hari Sabtu, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan 18 pesawat militer China dan tujuh kapal angkatan laut serta dua balon terdeteksi dalam 24 jam hingga pukul 6 pagi (pukul 10 malam GMT Jumat).
Sumber : CNA/SL