Washington | EGINDO.co – Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberitahu Kongres pada hari Senin (17/4) mengenai rencana penjualan upgrade perangkat lunak avionik kepada Türkiye untuk armada pesawat tempur F-16 yang dimilikinya saat ini, sebuah kesepakatan yang bernilai hingga US$259 juta.
Kesepakatan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada hari Senin, melanjutkan penjualan paket modernisasi pesawat Türkiye, setelah para pemimpin komite kongres AS memberikan persetujuan informal.
Kesepakatan yang lebih besar, yaitu permintaan anggota NATO Türkiye untuk membeli pesawat tempur F-16 senilai miliaran dolar, masih terkatung-katung di tengah berlanjutnya penolakan di Kongres.
Jika disetujui oleh Kongres selama proses persetujuan formal, paket tersebut akan menjadi penjualan militer besar pertama ke Türkiye yang telah disetujui oleh Kongres selama bertahun-tahun.
“Turki adalah sekutu NATO yang sudah lama dan berharga,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan. “Pemerintahan Biden mendukung upaya Türkiye untuk meningkatkan kemampuan avionik armada F-16 mereka sesuai standar.”
Juru bicara tersebut mencatat bahwa peningkatan ini akan meningkatkan interoperabilitas antara sistem Turki dan NATO dengan memperbarui komunikasinya dan juga memberikan peningkatan untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan seperti sistem penghindaran tabrakan di darat.
Kesepakatan modernisasi F-16 ini dilakukan setelah Turki menyetujui aksesi Finlandia ke dalam aliansi militer NATO dan tanda-tanda meredanya ketegangan antara Turki dan negara tetangganya, Yunani, menjelang pemilihan umum di Turki bulan depan.
Lockheed Martin Corp akan menjadi kontraktor utama dalam kesepakatan ini.
Paket ini terpisah dari penjualan pesawat tempur Lockheed Martin F-16 baru senilai US$20 miliar dan hampir 80 perangkat modernisasi yang diminta Turki pada Oktober 2021.
Paket yang lebih kecil disetujui setelah pemerintah mendorong anggota parlemen untuk menyetujuinya untuk mengirim “sinyal positif” ke Ankara, menurut salah satu sumber yang mengetahui kesepakatan itu.
Persetujuan tersebut tidak berarti penjualan yang lebih besar akan mendapat lampu hijau dari Kongres karena anggota parlemen AS sedang mencari jaminan dari Turki tentang masalah yang melampaui ekspansi NATO Nordik.
Isu-isu tersebut termasuk meredakan ketegangan dengan Yunani untuk selamanya, menahan diri dari invasi di Suriah utara dan menegakkan sanksi terhadap Rusia.
Kondisi seperti itu kemungkinan besar akan membuat marah Türkiye, yang mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki tuntutan “tak berujung” terkait penjualan F-16 dan bahwa perilaku Washington tidak adil.
Sumber : CNA/SL