AS Serukan Pertemuan PBB Bahas Peluncuran Satelit Korut

Percobaan Peluncuran Satelit Korea Utara yang gagal
Percobaan Peluncuran Satelit Korea Utara yang gagal

Washington | EGINDO.co – Amerika Serikat telah menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (2 Juni) untuk membahas percobaan peluncuran satelit Korea Utara minggu ini, kata juru bicara misi AS untuk PBB.

Peluncuran pada hari Rabu (30/5) merupakan upaya Korea Utara untuk menempatkan satelit mata-mata pertamanya ke luar angkasa, namun berakhir dengan kegagalan, dengan pendorong dan muatannya jatuh ke laut.

Washington mengutuk peluncuran tersebut, dengan mengatakan bahwa peluncuran tersebut menggunakan teknologi rudal balistik yang melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB dan berisiko mengganggu stabilitas situasi keamanan di wilayah tersebut dan sekitarnya.

Nate Evans, juru bicara misi AS untuk PBB, mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menyerukan pertemuan terbuka mengenai peluncuran tersebut, yang berarti prosesnya akan disiarkan secara langsung.

Baca Juga :  IHSG Terseret Pasar Asia, Terpuruk 0,31 Persen Ke 6.644

Seorang diplomat PBB lainnya mengatakan bahwa seruan tersebut dibuat bersama dengan Albania, Ekuador, Prancis, Jepang, Malta, dan Inggris.

Setelah peluncuran yang gagal, Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengatakan bahwa negaranya akan segera menempatkan satelit mata-mata militer di orbit dan bersumpah bahwa Pyongyang akan meningkatkan kemampuan pengawasan militernya.

Berbicara di Tokyo pada hari Kamis, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan “Program nuklir dan rudal Korea Utara yang berbahaya dan mengganggu stabilitas mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan”.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan setiap peluncuran oleh Pyongyang yang menggunakan teknologi rudal balistik melanggar resolusi Dewan Keamanan, kata seorang juru bicara.

Baca Juga :  Pemimpin Ekuador Kunjungi Biden,Cari Bantuan Perangi Kartel

Dalam pernyataannya, Kim Yo Jong mengatakan bahwa kritik terhadap peluncuran tersebut merupakan “kontradiksi diri sendiri” karena AS dan negara-negara lain telah meluncurkan “ribuan satelit”.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top