AS Sampaikan Kekhawatiran Kepada China Mengenai Penyalahgunaan AI

AI (Artificial Intelligence)
AI (Artificial Intelligence)

Washington | EGINDO.co – Para pejabat AS menyampaikan kekhawatiran atas “penyalahgunaan” kecerdasan buatan yang dilakukan Tiongkok dalam perundingan bilateral formal pertama mereka mengenai masalah ini, kata Gedung Putih pada Rabu (15 Mei), ketika negara adidaya berusaha menghindari konfrontasi mengenai teknologi yang berkembang pesat.

Dalam pertemuan di Jenewa pada hari Selasa, delegasi AS juga menekankan kepada rekan-rekan mereka di Tiongkok perlunya “menjaga jalur komunikasi terbuka mengenai risiko dan keamanan AI sebagai bagian penting dari pengelolaan persaingan usaha yang bertanggung jawab”, kata Gedung Putih.

“Amerika Serikat juga menyuarakan keprihatinan atas penyalahgunaan AI, termasuk yang dilakukan oleh (Republik Rakyat Tiongkok),” tambah juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adrienne Watson.

Baca Juga :  Angka-Angka Unik Dalam Kirab Obor Olimpiade

Kekhawatiran meningkat di kalangan pejabat AS mengenai akses Tiongkok terhadap teknologi AI, di tengah kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat digunakan oleh Beijing untuk mengacaukan pemilu di negara lain, membuat senjata biologis, dan melancarkan serangan siber.

Departemen Luar Negeri telah menekan Tiongkok dan Rusia untuk mematuhi pernyataan AS bahwa hanya manusia, dan bukan kecerdasan buatan, yang akan mengambil keputusan dalam penggunaan senjata nuklir.

Reuters melaporkan bulan ini bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden siap membuka front baru dalam upayanya melindungi AI AS dari Tiongkok dan Rusia dengan rencana awal untuk menempatkan pagar pembatas di sekitar model AI paling canggih, perangkat lunak inti sistem kecerdasan buatan seperti ChatGPT. , kata sumber.

Baca Juga :  Potensi Larangan TikTok Ancam Bisnis Lintas Batas China Di AS

Sekelompok anggota parlemen bipartisan AS minggu lalu meluncurkan RUU yang akan memudahkan pemerintahan Biden untuk menerapkan kontrol ekspor pada model AI. Sekelompok senator AS bipartisan, termasuk Pemimpin Mayoritas Chuck Schumer, pada hari Rabu menyerukan peningkatan pendanaan penelitian pemerintah untuk kecerdasan buatan ketika mereka membahas perlindungan hukum baru.

Amerika Serikat telah mengambil langkah-langkah untuk membendung aliran chip AI Amerika dan peralatan untuk membuatnya ke Tiongkok. Pemerintahan Biden juga mengusulkan aturan yang mewajibkan perusahaan cloud AS untuk memberi tahu pemerintah ketika pelanggan asing menggunakan layanan mereka untuk melatih model AI yang kuat yang dapat digunakan untuk serangan siber.

Tiongkok sangat bergantung pada banyak model sumber terbuka yang dikembangkan di Barat seperti seri Meta Platforms “Llama” dan banyak chip AI canggih Amerika yang mulai memasuki Tiongkok.

Baca Juga :  Mitsui OSK Jepang mulai operasi FSRU untuk PLTG di Indonesia

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top