Washington | EGINDO.co – Militer Amerika Serikat berencana untuk mulai melatih warga Ukraina dalam menggunakan artileri howitzer dalam beberapa hari mendatang, kata seorang pejabat senior pertahanan AS, Senin (18 April).
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan tambahan US$800 juta dalam bantuan militer ke Ukraina, memperluas bantuan untuk memasukkan artileri berat menjelang serangan Rusia yang lebih luas yang diperkirakan akan terjadi di Ukraina timur.
Sejauh ini, empat penerbangan senjata telah dikirim oleh Amerika Serikat sebagai bagian dari paket baru.
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pelatihan howitzer akan berlangsung di luar Ukraina.
Amerika Serikat berencana untuk mengajar pelatih Ukraina tentang cara menggunakan beberapa senjata baru seperti howitzer dan radar dan kemudian pelatih untuk menginstruksikan rekan-rekan mereka di Ukraina.
Amerika Serikat sebelumnya telah melatih pasukan Ukraina tentang drone Switchblade.
Ukraina mengatakan serangan rudal Rusia menewaskan tujuh orang di Lviv pada hari Senin, korban sipil pertama di kota barat, dan komandan pasukan Ukraina yang bertahan di pelabuhan tenggara Mariupol yang hancur meminta bantuan paus.
Tampaknya Rusia membidik sasaran militer di Lviv dan ibu kota Kyiv di utara, kata pejabat pertahanan AS.
Mariupol masih diperebutkan karena Rusia tampaknya telah mengirim bala bantuan ke Ukraina dalam beberapa hari terakhir, pejabat itu menambahkan.
“Penilaian kami adalah Mariupol masih diperebutkan … (itu) tetap di bawah ancaman dari udara tetapi baik dari serangan rudal maupun bom dari udara tetapi bahkan tentu saja artileri,” kata pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan ada sekitar 76 kelompok taktis batalyon Rusia di selatan dan timur Ukraina, meningkat sekitar 11 dalam beberapa hari terakhir.
Selama akhir pekan, kementerian pertahanan Rusia mengatakan sistem anti-pesawatnya di wilayah Odesa menembak jatuh sebuah pesawat angkut Ukraina yang mengirimkan senjata yang dipasok oleh pemerintah Barat.
Pejabat itu mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki informasi yang menunjukkan bahwa itu benar.
Tidak ada indikasi bahwa Rusia melakukan upaya apa pun untuk memulihkan kapal perang Moskva, kapal utama armada Laut Hitamnya, yang tenggelam pada hari Kamis, kata pejabat AS.
Sumber : CNA/SL