Washington | EGINDO.co – Amerika Serikat mengumumkan pada Sabtu (19 Juni) bahwa 2,5 juta dosis vaksin COVID-19 sedang dalam perjalanan ke Taiwan dalam suatu langkah yang kemungkinan akan menarik ketidaksetujuan dari Beijing, yang mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
China menyatakan kemarahan awal bulan ini ketika senator AS mengunjungi Taiwan dan mengumumkan sumbangan vaksin di tengah ketegangan yang memanas antara Washington dan Beijing.
“Bersemangat! Sumbangan kami berupa 2,5 juta dosis vaksin sedang dalam perjalanan ke Taiwan,” tulis juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah tweet. Jumlah suntikan sekitar tiga kali lebih banyak dari yang diumumkan selama kunjungan delegasi AS ke Taiwan.
Taipei menuduh Beijing menghambat upayanya untuk mengamankan dosis yang cukup.
Partai Komunis China yang berkuasa tidak pernah menguasai Taiwan tetapi memandang pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya dan berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu.
Beijing telah menumpuk tekanan ekonomi, militer dan diplomatik di Taiwan dalam beberapa tahun terakhir dan membuatnya tetap terkunci dari badan-badan internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia.
Washington tetap menjadi sekutu terbesar Taiwan tetapi tidak mempertahankan hubungan diplomatik penuh dengan Taipei karena secara resmi mengakui Beijing.
Sampai baru-baru ini, Taiwan menavigasi pandemi dengan cara yang patut dicontoh, mencatat hanya segelintir kematian. Tetapi kasus telah melonjak setelah wabah yang dimulai dengan pilot maskapai.
“Terima kasih kepada #AS atas gerakan persahabatan yang mengharukan ini. Vaksin ini akan sangat membantu menjaga #Taiwan tetap aman & sehat,” tulis Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di Twitter.
Sumber : CNA/SL