Washington | EGINDO.co – Duta Besar China untuk Washington memprotes pernyataan yang dibuat Presiden Joe Biden tentang pemimpin China Xi Jinping pada hari Rabu (21/6), dan kedutaannya mengatakan bahwa Amerika Serikat harus segera bertindak untuk mengurangi dampak negatif atau menanggung semua konsekuensinya.
China marah setelah Biden menyebut Xi Jinping sebagai “diktator” dalam sebuah acara penggalangan dana pada hari Selasa (20/6), sebuah gejolak yang tak terduga hanya sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyelesaikan kunjungannya ke Beijing yang bertujuan untuk menstabilkan hubungan antara kedua negara adidaya tersebut.
Para analis mengatakan bahwa terlepas dari kontroversi tersebut, kedua negara tidak tertarik untuk membiarkan pernyataan Biden menggagalkan upaya untuk memperbaiki hubungan. Tidak ada liputan mengenai masalah ini di media resmi China pada hari Kamis.
Sebuah pernyataan dari kedutaan besar China pada hari Kamis pagi mengatakan bahwa duta besar China, Xie Feng, “menyampaikan pernyataan serius dan protes keras” kepada para pejabat senior di Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS pada hari Rabu.
“Pemerintah dan rakyat Tiongkok tidak menerima provokasi politik apapun terhadap pemimpin tertinggi Tiongkok, dan akan dengan tegas menanggapinya,” kata pernyataan tersebut.
“Kami mendesak pihak AS untuk segera mengambil tindakan yang sungguh-sungguh untuk membatalkan dampak negatif dan menghormati komitmennya sendiri. Jika tidak, mereka harus menanggung semua konsekuensinya.”
Pada hari Rabu, juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning menyebut pernyataan tersebut “sangat tidak masuk akal” dan “tidak bertanggung jawab”. Ia mengatakan bahwa pernyataan tersebut secara serius melanggar fakta, protokol diplomatik, dan martabat politik Tiongkok serta merupakan “provokasi politik terbuka”.
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan pada hari Rabu bahwa Washington terus mengharapkan keterlibatan diplomatik dengan China “pada waktunya, ketika waktunya tepat” dan bahwa Biden percaya bahwa diplomasi adalah jalan ke depan, tetapi menambahkan: “Itu tidak berarti, tentu saja, kami tidak akan berterus terang dan berterus terang tentang perbedaan kami.”
Pernyataan kedutaan besar Cina mengatakan bahwa pernyataan Biden “bertentangan dengan komitmen yang dibuat oleh pihak AS, dan merusak rasa saling percaya”.
“Presiden Biden mengatakan secara eksplisit sebelumnya bahwa Amerika Serikat menghormati sistem China, tidak berusaha untuk mengubahnya dan tidak berniat untuk Perang Dingin yang baru. Namun dengan pernyataan tidak bertanggung jawab terbaru tentang sistem politik dan pemimpin tertinggi Tiongkok, orang-orang tidak bisa tidak mempertanyakan ketulusan pihak AS,” katanya.
Sumber : CNA/SL