Washington | EGINDO.co -Amerika Serikat dan Jepang semakin dekat dengan kesepakatan sementara mengenai perdagangan, tetapi banyak masalah terbesar yang ditunda, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.
Kerangka kerja sementara tersebut tidak akan mengatasi masalah paling pelik yang dihadapi kedua negara dalam hubungan perdagangan mereka dan masih mungkin tidak ada kesepakatan akhir yang dapat dicapai, kata orang tersebut dengan syarat anonim.
Presiden Donald Trump memuji “kemajuan besar” dalam pembicaraan tarif dengan Jepang minggu lalu, Rabu, setelah bertemu dengan delegasi pejabat Jepang. Itu adalah putaran pertama pembicaraan tatap muka sejak ia mengumumkan serangkaian bea masuk atas impor global, yang mengguncang pasar dan memicu ketakutan akan resesi.
Negosiator perdagangan utama Jepang, Ryosei Akazawa, mengunjungi Washington minggu lalu untuk memulai pembicaraan perdagangan bilateral, yang kemungkinan akan mencakup diskusi tentang hambatan non-tarif dan topik pelik tentang nilai tukar.
Menteri Keuangan Katsunobu Kato berencana untuk mengunjungi Washington akhir minggu ini, dan ia diharapkan akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent untuk membahas nilai tukar mata uang.
Trump telah memukul Jepang dengan tarif 24 persen atas ekspornya ke AS meskipun, seperti sebagian besar pungutannya, tarif tersebut telah dihentikan hingga awal Juli. Tarif universal 10 persen tetap berlaku, seperti halnya bea masuk 25 persen atas mobil, yang menjadi andalan ekonomi Jepang yang bergantung pada ekspor.
Dolar mencapai titik terendah dalam tujuh bulan di 140,615 yen pada hari Senin karena spekulasi pasar yang memanas bahwa Jepang dapat menghadapi tekanan AS untuk menopang yen, dan membantu Washington mengurangi defisit perdagangan AS yang besar.
Sumber : CNA/SL