AS Dan China Menyerukan Hubungan Yang Stabil

Menlu AS Antony Blinken dan Wapres China Han Zheng
Menlu AS Antony Blinken dan Wapres China Han Zheng

PBB,New York | EGINDO.co – Diplomat terkemuka Amerika dan wakil presiden Tiongkok pada Senin (18 September) menyuarakan harapan akan stabilitas yang lebih baik dalam hubungan yang sering tegang itu ketika kedua negara yang bersaing itu mengadakan perundingan tingkat tinggi kedua dalam beberapa hari.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, saat bertemu dengan Wakil Presiden Han Zheng di New York di sela-sela Sidang Umum PBB, mengatakan dia percaya pada “diplomasi tatap muka” untuk mengatasi perbedaan pendapat.

“Saya pikir merupakan hal yang baik bahwa kita memiliki kesempatan untuk membangun keterlibatan tingkat tinggi yang baru-baru ini dilakukan negara kita,” kata Blinken kepada Han saat mereka membuka pertemuan mereka di misi Tiongkok untuk PBB.

Baca Juga :  AS Bahas Strategi Perang dengan Zelenskyy, Siapkan Dukungan Paket

Pembicaraan tersebut bertujuan untuk “memastikan bahwa kita menjaga komunikasi terbuka dan menunjukkan bahwa kita bertanggung jawab dalam mengelola hubungan antara kedua negara.”

Han mengatakan bahwa dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia menghadapi “banyak kesulitan dan tantangan”.

“Dunia membutuhkan hubungan AS-Tiongkok yang sehat dan stabil, yang tidak hanya menguntungkan Tiongkok dan AS, tetapi juga seluruh dunia,” ujarnya.

Pertemuan itu terjadi ketika Amerika Serikat menyaksikan pergantian personel di Beijing dengan intrik yang semakin meningkat.

Qin Gang, yang dipilih sendiri oleh Presiden Xi Jinping sebagai menteri luar negeri, tiba-tiba digantikan pada bulan Juli oleh pembuat kebijakan veteran Wang Yi.

Para pejabat AS pada awalnya mengharapkan Wang untuk melakukan perjalanan ke pertemuan tahunan PBB, di mana ia mungkin bertemu sebentar dengan Presiden Joe Biden, namun Tiongkok malah mengatakan bahwa Han yang kurang dikenal akan datang.

Baca Juga :  BI:Kenaikan Suku Bunga Acuan Kemungkinan Di Akhir Tahun 2022

Namun Wang, yang juga merupakan direktur kebijakan luar negeri Partai Komunis, mengadakan pembicaraan pada akhir pekan dengan penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, di Malta.

Amerika Serikat dan Tiongkok masih berselisih mengenai sejumlah masalah termasuk Taiwan, negara demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing dan tidak menutup kemungkinan untuk merebutnya dengan kekerasan.

Tiongkok menuduh Amerika Serikat menghasut para pendukung kemerdekaan Taiwan, dan telah berulang kali melakukan unjuk kekuatan.

Amerika Serikat mengatakan mereka berupaya mempertahankan status quo dan telah meningkatkan dukungan, termasuk pada bulan lalu untuk pertama kalinya menyetujui bantuan militer langsung ke Taiwan, yang biasanya membeli senjata sendiri.

Baca Juga :  Brilian Moktar: Rupiah Melorot Lagi Hari Ini, Belum Terlihat Intervensi BI

Tiongkok juga marah dengan pembatasan yang dilakukan AS terhadap investasi kelas atas dan ekspor semikonduktor dari AS, yang menurut mereka dilakukan untuk menjaga keamanannya sendiri.

Namun nadanya menjadi relatif sopan. Blinken dan Menteri Keuangan Janet Yellen sama-sama melakukan perjalanan ke Beijing tahun ini, melanjutkan kontak yang sempat terhenti selama pandemi.

Pendekatan terhadap Tiongkok berbeda dengan penolakan AS terhadap sebagian besar dialog dengan Rusia sejak invasi ke Ukraina, dimana Blinken dan pejabat senior AS lainnya meragukan manfaat pembicaraan dengan Moskow.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top