Jenewa | EGINDO.co – Amerika Serikat dan Tiongkok mengatakan pada hari Senin (12 Mei) bahwa mereka telah menyetujui kesepakatan untuk memangkas tarif timbal balik karena Washington dan Beijing berupaya mengakhiri perang dagang yang telah mengganggu ekonomi global dan membuat pasar keuangan gelisah.
Berbicara setelah pembicaraan dengan pejabat Tiongkok di Jenewa, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada wartawan bahwa kedua pihak telah mencapai kesepakatan untuk jeda 90 hari atas tindakan tersebut dan bahwa tarif timbal balik akan turun sebesar 115 persen.
Kedua ekonomi terbesar itu mengakhiri pembicaraan perdagangan berisiko tinggi dengan catatan positif pada hari Minggu, dengan kedua belah pihak mengatakan pembicaraan itu “konstruktif”.
Wakil Menteri Perdagangan Li Chenggang mengatakan pada hari Minggu bahwa pernyataan bersama itu akan berisi “kabar baik bagi dunia”, sementara Bessent telah menggambarkan “kemajuan substansial” dalam pembicaraan tersebut.
Pasar keuangan telah gelisah karena tanda-tanda mencairnya perang dagang AS-Tiongkok yang pahit yang telah mulai mengganggu rantai pasokan, mendorong PHK, dan menaikkan harga grosir.
Saham dan dolar AS menguat pada hari Senin setelah AS dan Tiongkok mengatakan mereka telah sepakat untuk menghentikan sementara tarif selama 90 hari dan bea masuk timbal balik akan turun tajam, memberikan investor keyakinan bahwa perang dagang skala penuh mungkin dapat dihindari.
Harga berjangka pada S&P 500 dan Nasdaq melonjak hingga diperdagangkan naik masing-masing 2,8 persen dan 3,6 persen, dari kenaikan 1,5 persen hingga 2 persen sebelumnya, sementara di Eropa, STOXX 600 naik 1 persen pada perdagangan awal.
Pasar di Asia menguat pada Senin pagi karena investor menyambut baik berita bahwa kekacauan perdagangan selama berminggu-minggu akhirnya akan segera berakhir.
Sumber : CNA/SL