AS Bangun Fasilitas Perbaikan Kapal Filipina dekat LCS yang Disengketakan

AS Bangun Fasilitas Perbaikan Kapal Filipina di LCS
AS Bangun Fasilitas Perbaikan Kapal Filipina di LCS

Manila | EGINDO.co – Angkatan Laut AS berencana membangun dua fasilitas perbaikan untuk kapal-kapal kecil yang beroperasi di Filipina barat, ungkap Kedutaan Besar AS, Rabu (16 Juli). Salah satunya terletak sekitar 240 km di sebelah timur terumbu karang yang diperebutkan sengit di Laut Cina Selatan.

Terletak di Kepulauan Spratly, Second Thomas Shoal menampung satu detasemen kecil pasukan Filipina di atas kapal angkatan laut yang kandas dan telah menjadi lokasi bentrokan dengan kapal-kapal Tiongkok.

Beijing mengklaim hampir seluruh jalur perairan krusial tersebut meskipun ada putusan internasional yang menyatakan bahwa klaimnya tidak berdasar.

Situs web kontrak pemerintah AS, Sam.gov, menempatkan salah satu fasilitas perbaikan yang diusulkan di Kotamadya Quezon, Provinsi Palawan.

Fasilitas-fasilitas tersebut “akan menyediakan kemampuan perbaikan dan pemeliharaan untuk berbagai kapal (Filipina) termasuk kapal air berukuran 7,32 m serta kapal air konvensional berukuran lebih kecil lainnya,” demikian bunyi pemberitahuan lelang untuk proyek Quezon.

Filipina memiliki beberapa kapal berukuran sebesar itu, termasuk perahu karet berlambung kaku (RHIB) yang telah terlibat dalam bentrokan dengan kapal-kapal Tiongkok yang lebih besar.

Meskipun diyakini tidak ada fasilitas militer permanen di Quezon, wilayah tersebut telah menjadi tuan rumah sebagian latihan militer gabungan AS-Filipina selama dua tahun terakhir.

Kedutaan Besar AS di Manila pada hari Rabu mengonfirmasi tender untuk proyek Quezon dan proyek serupa yang akan dibangun di fasilitas angkatan laut Oyster Bay Filipina yang sudah ada, sekitar 130 km di utara.

Para pejabat dari Departemen Pertahanan Filipina tidak segera memberikan komentar.

Laksamana Filipina pensiunan Rommel Jude Ong, yang sekarang menjadi analis militer di Universitas Ateneo de Manila, mengatakan kepada AFP bahwa fasilitas tersebut dapat digunakan “untuk RHIB, tetapi kemungkinan besar untuk perahu karet yang lebih kecil yang digunakan untuk memasok kembali fitur-fitur yang diduduki”.

Filipina dan Amerika Serikat telah memperdalam kerja sama pertahanan mereka sejak Presiden Ferdinand Marcos menjabat pada tahun 2022 dan mulai menolak klaim luas Beijing di Laut Cina Selatan.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top