Jakarta|EGINDO.co Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Regional DKI Jakarta hingga akhir April 2023 masih menunjukkan tren yang positif. Hal tersebut tercermin dari surplus APBD sebesar Rp4,04 triliun, tumbuh 52,27 persen secara tahunan.

“Surplus mencerminkan kinerja APBD yang baik. Selain itu memberikan optimisme bagi pemulihan ekonomi yang lebih kuat,” kata Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi DKI Jakarta Mei Ling dalam keterangan pers, Kamis (25/5/2023).

Surplus tersebut berasal dari realisasi Pendapatan Daerah DKI Jakarta sebessar  Rp16,47 triliun, meningkat 39,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan realisasi Belanja Daerah mencapai Rp12,44 triliun, tumbuh 36,17 persen secara tahunan.

Mei Ling mengatakan, DJPb memberikan perhatian khusus terhadap strategi penguatan lokal taxing power. Isu ini merupakan amanat Undan-Undang No.1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).

“Local taxing power merujuk pada kewenangan daerah dalam memungut pajak dan retribusi daerah. Hal ini menjadi dasar bagi daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujar Mei Ling.

Kanwil DJPb, tambah Mei Ling, sebagai Regional Chief Economist dan Financial Advisor berperan mengawal implementasi Undang-Undang tersebut. Termasuk penguatan local taxing power, guna meningkatkan kemandirian daerah dan optimalisasi PAD.

DKI Jakarta secara umum juga menghadapi tantangan yang terjadi saat ini, yang dapat menimbulkan dampak rambatan pada kinerja APBD-nya. Tantangan itu berupa menurunnya harga komoditas, perlambatan ekonomi, dan suku bunga acuan yang tinggi.

Sumber: rri.co.id/Sn