APPGroup, YKAN, Temasek, UBS Kolaborasi Konservasi Mangrove

Berkolaborasi konservasi Mangrove
Berkolaborasi konservasi Mangrove

OKI | EGINDO.co – Aksi kolaborasi konservasi mangrove dengan YKAN, APP Group, Temasek dan UBS. Asia Pulp and Paper (APP) Group, dengan komitmennya terhadap keberlanjutan, baru-baru ini mengunjungi lokasi upaya kolaborasinya dengan YKAN (Yayasan Konservasi Alam Nusantara), Temasek, dan UBS untuk memelihara hutan bakau yang berdiri tegak di sepanjang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Inisiatif yang berlangsung dari tahun 2021 hingga 2024, merupakan perwujudan pendekatan holistik terhadap konservasi pesisir. YKAN, di bawah kepemimpinan Dr. Herlina Hartanto, mengemudikan kapal tersebut, melaksanakan rencana yang bertujuan tidak hanya untuk menanam bakau tetapi juga untuk menumbuhkan mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat pesisir. Empat hasil proyek menjadi pedoman yang memandu upaya kolektif mereka: rencana pengelolaan pesisir terpadu, implementasinya, pemberdayaan masyarakat pesisir, dan menumbuhkan kesadaran masyarakat.

Baca Juga :  Twitter Langgar Kontrak Sebab Gagal Bayar Bonus Jutaan Dolar

Sejalan dengan itu, tim mendarat di wilayah OKI untuk acara penanaman mangrove. Delegasi tersebut, termasuk kepala Konservasi Lanskap & Lingkungan APP Jasmine Doloksaribu dan perwakilan dari Temasek, memulai perjalanan mereka untuk menyaksikan secara langsung dampak dari upaya mereka.

Penanaman mangrove

Perhentian pertama mereka adalah Kantor Pengelola Daerah Aliran Sungai Musi (BPDAS), di mana mereka bertemu dengan Sulthani Aziz, kepala kantor tersebut. Kantor itu merupakan unit di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang bertanggungjawab terhadap perlindungan dan restorasi hutan negara, termasuk mangrove. Aziz mengakui tantangan konservasi mangrove dan memuji YKAN atas pendekatannya yang berpusat pada masyarakat. Ia menekankan bahwa kendala sebenarnya bukan terletak pada metodologi tetapi pada pendidikan masyarakat.

Bergerak lebih jauh ke wilayah tersebut, tim mengunjungi desa Simpang Tiga Jaya, jantung penerapan metode AMAN YKAN. Pendekatan inovatif yang mengintegrasikan budidaya bakau-udang, bertujuan untuk kemakmuran ekonomi dan pemulihan lingkungan. Kolam milik penduduk setempat seperti Dedi dan Haji Juma menjadi laboratorium hidup yang menampilkan tantangan dan keberhasilan metode AMAN. Pengelolaan air tampaknya menjadi kendala umum, namun antusiasme para petani ikan dan dedikasi mereka terhadap keberlanjutan tidak tergoyahkan.

Baca Juga :  BNPB Berkoordinasi, Kementerian PUPR Pulihkan Dampak Semeru
Pendekatan inovatif yang mengintegrasikan budidaya bakau-udang untuk kemakmuran ekonomi dan pemulihan lingkungan

Perjalanan dilanjutkan ke sekolah setempat SDN 1 Sungai Lumpur, dimana Ibu Damayanti, salah satu gurunya, berbagi dampak kampanye dan inisiatif pendidikan YKAN. Siswa kini dibekali untuk mengidentifikasi kekayaan keanekaragaman hayati di sekitar mangrove, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan sejak dini. Di lanskap yang kaya akan hutan bakau, komunitas-komunitas ini menemukan jalan baru untuk pertumbuhan ekonomi. “Agar sukses, sebuah inisiatif harus menyentuh hati masyarakat, menginspirasi mereka untuk mengambil tindakan dan menjadi agen perubahan. Mereka patut berbangga atas pencapaian tersebut mengingat tantangan besar yang dihadapi,” tulis Dr. Herlina Hartanto dalam postingan LinkedIn seusai perjalanan.

Baca Juga :  Dukung Kawasan Konservasi, APP Group Serahkan Dua Unit Kendaraan Operasional

Postingannya selaras dengan Boon Heong Ng, CEO Temasek, yang mengakui pentingnya keseimbangan antara konservasi mangrove dan penghidupan masyarakat selama kunjungannya. Upaya kolaboratif mencapai puncaknya dengan pembentukan Aliansi Restorasi Ekosistem Mangrove (MERA). Pengesahan Satgas Mangrove Sumsel, penyusunan rencana pengelolaan mangrove provinsi secara terpadu, pembuatan kolam percontohan, dan dukungan izin perhutanan sosial merupakan hasil nyata dari dedikasi mereka. Upaya mereka tidak hanya sekedar menanam bakau, namun juga menumbuhkan perubahan berkelanjutan, memberdayakan masyarakat, dan menjalin aliansi untuk masa depan yang berketahanan.@

App/fd/timEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top