Palembang | EGINDO.co – Pada 7 Februari 2024, Grup Asia Pulp and Paper (APP) membuka pintunya bagi Anggota Dewan dari Program Pengesahan Sertifikasi Hutan (PEFC) untuk melakukan perjalanan yang lebih kaya ke jantung konsesi APP. Tujuan dari kunjungan mereka ada dua: untuk mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai dedikasi APP terhadap tanggung jawab sosial dan keterlibatan masyarakat, dan untuk menyaksikan secara langsung serangkaian inisiatif keberlanjutan yang selaras dengan standar PEFC.
Dalam laman resmi APP Sinarmas dilansir EGINDO.co pada Senin (19/2/2024) menyebutkan bahwa perjalanan mereka dimulai ditengah rimbunnya perkebunan, dimana deretan pepohonan berdiri sebagai bukti dedikasi APP terhadap pengelolaan hutan lestari. Anggota Dewan menjelajahi arboretum konservasi, sebuah suaka bagi gajah di dalam wilayah konsesi APP, yang menunjukkan upaya APP dalam perlindungan satwa liar.
Bertransisi dengan mulus dari konservasi ke pengembangan masyarakat, kelompok ini mengunjungi Pak Barus, seorang petani yang mendapat manfaat dari program pengembangan masyarakat APP, Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Disini, mereka menyaksikan secara langsung dampak nyata dari inisiatif APP, yang menekankan pada pencegahan kebakaran, kesejahteraan masyarakat, dan penghidupan berkelanjutan sebuah pendekatan holistik yang melambangkan komitmen APP terhadap pengaruh sosial yang positif.
Di komunitas-komunitas ini, inisiatif-inisiatif lokal bermunculan dan menciptakan dampak yang sejalan dengan etos keberlanjutan. Inisiatif pencegahan kebakaran bukan sekedar program; mereka adalah penjaga mata pencaharian yang bergantung pada keseimbangan antara alam dan aktivitas manusia. Pak Barus sebelumnya menggunakan metode tebang dan bakar untuk membuka lahan untuk keperluan pertanian, namun ia mengatakan bahwa menggunakan metode pembukaan lahan yang aman dengan bantuan APP telah menjaga lahannya tetap aman dan subur. “Sangat menarik melihat bagaimana kerja sama antara perusahaan besar dan masyarakat berupaya meningkatkan penghidupan guna menghasilkan tanggung jawab dan kemandirian, pendapatan dan penghidupan berkelanjutan,” kata Michael Berger, Sekretaris Jenderal PEFC.
Selanjutnya, rombongan melihat operasional APP di pabrik Indah Kiat Perawang. Perwakilan PEFC mempelajari seluk-beluk proses produksi, menjelajahi pusat pengunjung, logyard, dan area serpihan kayu.
Elim Sritaba, Chief Sustainability Officer di APP Group, menegaskan komitmen teguh perusahaan terhadap prinsip-prinsip PEFC, “Kami bertekad untuk memastikan bahwa praktik kami tetap selaras dengan prinsip dan standar ketat yang dijunjung oleh PEFC. Saya sangat bersyukur bahwa Dewan Anggota mereka mengambil tindakan meluangkan waktu untuk menghadiri perjalanan ini dan mendapatkan wawasan langsung tentang bagaimana keberlanjutan diwujudkan dalam operasi APP sehari-hari.”
Saat ini, 100% pemasok kayu pulp APP di Indonesia mematuhi skema PEFC, sementara 94% wilayah konsesi pemasok APP telah menerima sertifikasi Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFM) PEFC. Sisa 6% konsesi pemasok APP dikategorikan sebagai Sumber Terkendali berdasarkan skema PHPL-VLK yang diwajibkan oleh Pemerintah Indonesia, namun APP tetap teguh dalam komitmennya untuk terus menyelaraskan operasi bisnisnya dengan standar PEFC. Kunjungan ini menandai kunjungan pertama anggota dewan PEFC saat ini untuk mengunjungi area konsesi dan produksi APP, di mana mereka dapat melihat dengan jelas aktivitas yang terjadi di lapangan.@
Rel/fd/timEGINDO.co