Jakarta | EGINDO.co – Pada akhir tahun 2020, Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas telah mencapai pengurangan intensitas karbon sebesar 13 persen dibandingkan dengan baseline 2018. Pencapaian itu diraih terutama melalui penggantian bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan sebagai pembangkit energi. Demikian dilansir dalam laman resmi APP Sinarmas yang dikutip EGINDO.co Selasa (7/2/2023) hari ini.
Disebutkan sebanyak 59 persen dari kebutuhan energi APP Sinarmas dihasilkan dari bahan bakar terbarukan, dibandingkan dengan tahun dasar 2012 sebesar 49 persen. Terdapat peningkatan lebih dari 65 juta GJ energi yang dihasilkan dari sumber terbarukan.
“Penggunaan energi merupakan pertimbangan penting dan menjadi perhatian utama bagi Perusahaan, baik melalui konservasi atau pengurangan penggunaan energi dalam kegiatan produksi. Kami berusaha untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Kami memantau dengan cermat dampak ini dengan mengevaluasi efisiensi energi dan menggunakan energi terbarukan dalam produksi,” tulis dalam laman resmi APP Sinarmas itu.
Dijelaskan fokus utama pada semua pabrik APP Sinarmas adalah efisiensi energi. Menghasilkan energi pada tempat operasional berdampak signifikan langsung pada emisi CO2. APP Sinarmas telah menggunakan bahan bakar terbarukan dengan maksimal, kecuali jika tidak layak secara teknis ataupun komersial.
“Kami secara signifikan telah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil di pabrik pulp dan kertas yang telah terintegrasi dengan memanfaatkan aliran limbah biofuel. Sebagian besar pabrik kertas kami menggunakan bahan bakar terbarukan, yang sebagian besar dilengkapi dengan batubara atau gas alam. Sebanyak 6 persen dari emisi kami dikaitkan dengan pembelian energy,” tulis dalam laman resmi itu menegaskan.
Dirincikan, pada tahun 2020, konsumsi biofuel meningkat sebesar 5 persen untuk pabrik Indah Kiat Perawang dan Lontar Papyrus dan 1 persen untuk pabrik OKI. Dalam upaya mengurangi konsumsi batubara, beberapa program dan inisiatif telah dilaksanakan.
Semua inisiatif pabrik terdaftar dan dipantau di bawah Program Kegiatan Pengembangan Keterampilan (SDA). Program SDA dirancang untuk meningkatkan pengurangan energi, produksi, dan dampak lingkungan untuk semua pabrik dan diawasi oleh Tim Management by Olympic System (MbOS) dan dipantau secara berkala.
Disamping telah mengurangi karbon APP Sinarmas juga berkomitmen meminimalkan limbah dan memaksimalkan peluang untuk menggunakan kembali bahan limbah melalui strategi ‘3R’—reduce, reuse, dan recycle.
“Strategi ini membantu kami untuk memaksimalkan nilai sumber daya pada setiap tahap siklus hidup. Sebagian besar limbah kami dihasilkan melalui produksi listrik di lokasi dan proses pembuatan pulp dan kertas. Untuk meningkatkan efisiensi energi, kami mengubah produk sampingan seperti black liquor, kulit kayu, dan residu lainnya menjadi sumber energi untuk menggantikan penggunaan bahan bakar fosil di pabrik pulp dan kertas yang telah terintegrasi. Selanjutnya, produk sampingan dialihkan dari TPA, yang bersamaan dengan penggunaannya sebagai pembangkit listrik, dan mengurangi jejak karbon pabrik kami secara signifikan,” tulis dalam laman resmi APP Sinarmas.
Ditegaskan APP Sinarmas bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi dan mendapatkan lisensi yang diperlukan untuk pengolahan limbah yang inovatif. Pabrik Indah Kiat Perawang dan Lontar Papyrus mengumpulkan limbah lumpur dari pengolahan air limbah dan mencampurnya dengan limbah kulit kayu dari area persiapan kayu dan bio ash untuk membentuk kondisioner tanah. Kalsium, magnesium, dan mikronutrien lainnya menetralkan keasaman di lapisan atas tanah dan meningkatkan pertumbuhan hutan.@
App/fd/timEGINDO.co