APP Sinarmas, Setiap Produk Terbaik Untuk Segala Kebutuhan

produk terbaik
Produk terbaik APP Sinarmas

Jakarta | EGINDO.co – Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas dengan menggunakan teknologi dan inovasi menghasilkan setiap produk terbaik untuk segala kebutuhan, mulai dari bubur kertas hingga berbagai produk kertas, tisu, kemasan dan alat tulis. Hal itu tersebut dalam laman resmi APP Sinarmas yang dikutip EGINDO.co.

Disebutkan misalnya, kertas mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu karena tanpa disadari, kertas selalu ada bersama manusia baik dalam suka maupun duka.

Dalam laman resmi APP Sinarmas itu memuat narasi bahwa kertas diketahui sudah ada di China sejak tahun 200 Sebelum Masehi (SM) dan tahun 220 Masehi pada masa Dinasti Han.

Kertas juga tercatat dalam sejarah pada zaman Mesir kuno, peradaban telah menggunakan semacam jenis kertas sejak tahun 3700 Sebelum Masehi. Sejak saat itu, kertas secara berdampingan telah membantu kehidupan manusia untuk berkembang, terhubung satu sama lain, mengubah ide menjadi aksi nyata, dan menjaga manusia agar hidup bersih dan sehat.

APP Sinarmas dalam memproduksi kertas menggunakan dari Hutan Tanaman Industri (HTI) yang lahir di laboratorium dari benih kecil dan kemudian menjadi pohon dengan membutuhkan 5 tahun untuk pohon tumbuh, yang kemudian siap untuk diubah menjadi kertas. Setiap 5 tahun, benih dari laboratorium dan usaha pembibitan ditanam untuk membuat kertas dalam jumlah banyak.

Foopak Bio Natura

Kertas, produk untuk segala kebutuhan. Kini kertas juga sebagai sarana pembungkus, tentu diproduksi bahan pembungkus kertas yang aman bagi kesehatan. APP Sinarmas juga memproduksi kertas pembungkus yang sehat.

Kertas daur ulang sebagai kemasan nasi kotak, nasi bungkus, gorengan, kotak martabak, atau makanan lain sesunguhnya sangat berbahaya karena kertas bekas mengandung banyak mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh. Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibanding jenis kertas lain dan melebihi batas yang ditentukan.

Baca Juga :  Bank Sinarmas Tak Lagi Jadi Calon Investor DANA

Berdasarkan riset yang dilakukan LIPI, jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas pangan yang terbuat dari kertas daur ulang adalah sekitar 1,5 juta koloni per gram, sedangkan rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70-100 gram. Artinya, ada 105 juta-150 juta bakteri yang terdapat di kertas tersebut.  Dampak yang ditimbulkan bisa beragam, mulai dari sakit perut atau diare, kanker, kerusakan hati, kerusakan kelenjar getah bening, risiko asma, hingga gangguan vitalitas bagi laki-laki dan mutasi gen.

APP Sinarmas dengan Enza merupakan kemasan food grade yang diproduksi dari 100% virgin pulp. Enza adalah produk yang cocok untuk digunakan sebagai kemasan makanan karena aman ketika bersentuhan langsung dengan makanan. Enza juga mempunyai daya tahan yang sangat baik terhadap tarikan dan sobekan. Kekuatan Enza sesuai untuk dipakai di semua jenis kegunaan dan sebagai bahan yang bagus untuk berbagai aplikasi teknis dan pengemasan mulai dari tas atau kantong hingga kemasan makanan, serta kegunaan industri lainnya.

Makin bertambahnya jenis usaha kuliner dan jasa pesan antar makanan, serta minuman online pada masa pandemic Coronavirus (Covid-19), secara otomatis membuat penggunaan kemasan pangan pun turut meningkat. Pasalnya, saat ini masih banyak penyedia makanan dan minuman, maupun pemilik usaha kuliner yang belum memperhatikan pentingnya keamanan dan standar food grade dalam produk kemasan pangan.

Asia Pulp & Paper

Selain itu, jumlah penggunaan kemasan pangan yang meningkat, terutama yang berbahan plastik, juga berdampak pada lingkungan. United Nations Environment Program (UNEP) bahkan memperkirakan jumlah sampah plastik yang terdapat di lautan akan melebihi jumlah ikan pada tahun 2050.

Baca Juga :  Jerman Nyatakan Spanyol Sebagai Daerah Berisiko Covid-19

Penting bagi para pelaku usaha kuliner untuk mulai mengenal dan menggunakan kemasan pangan food grade, serta mengutamakan penggunaan kemasan yang ramah lingkungan. Suatu kemasan sendiri dapat dikategorikan sebagai food grade jika telah memenuhi standar food safety, terbuat dari bahan baku virgin pulp dan bukan bahan daur ulang, serta diproduksi dengan aturan praktik manufaktur yang baik atau Good Manufacturing Practice (GMP) dengan sistem analisis bahaya dan pengendalian titik kritis atau Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).

Dengan standar tersebut tentu tak dapat diragukan lagi jika kemasan food grade sangatlah aman untuk digunakan. Meski kertas adalah salah satu bahan kemasan food grade, nyatanya tidak semua jenis kertas telah memenuhi standar nasional dan internasional. Umumnya, kemasan kertas food grade dan non-food grade secara mudah dapat dibedakan dengan kasat mata.

Kertas kemasan yang food grade terbuat dari virgin pulp, dimana seratnya berwarna putih alami dan tidak mengandung serat daur ulang sama sekali. Tentunya, jenis kertas ini juga telah sesuai dengan aspek food safety. Sebaliknya, jenis kertas yang non-food grade terbuat atau mengandung serat daur ulang. Jenis kertas ini memiliki kandungan kotoran dan tinta cetak yang tinggi.

Bahan pengotor tadi selain berbahaya, akan dengan mudah bermigrasi dari kemasan kertas ke bahan pangan. Selain itu, kertas non-food grade mudah tembus minyak saat digunakan, kemasan menjadi mudah penyok atau lembek saat disimpan dalam lemari es, serta dapat mengubah aroma dan rasa dari bahan pangan yang dikemas. Akan tetapi, tidak semua aspek non-food grade dapat dilihat secara visual. Ketika dianalisis lebih mendalam di laboratorium, jenis kertas non-food grade juga memiliki kandungan logam-logam berat, kandungan bahan-bahan kimia sintesis, serta bahan-bahan berbahaya lainnya. Kontak langsung antara bahan kimia berbahaya dengan tubuh manusia tentunya akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Tak kecuali pada penggunaan kemasan non-food grade yang memang tidak dirancang sebagai kemasan pangan.

Baca Juga :  China-Eropa Harus Bersatu Kerja Sama,Kata PM Li Pada KTT G20

Bahayanya, makin sering digunakan, para konsumen makanan atau minuman kemasan pangan non-food grade akan terus menerus melakukan kontak dengan bahan-bahan kimia berbahaya. Terungkap dalam jurnal ilmiah berjudul ‘Tackling the Toxics in Plastics Packaging’​​​​​​​, hal tersebut dapat menimbulkan risiko penyakit berbahaya, salah satunya kanker.

Untuk mencegah risiko dan bahaya tersebut, Anda dapat menggunakan kemasan pangan food grade untuk usaha kuliner Anda sekarang. Salah satu pilihan kemasan pangan food grade adalah Foopak Bio Natura, yang tidak hanya telah memenuhi standar food safety domestik dan internasional, namun juga ramah lingkungan.

Foopak Bio Natura merupakan produk dari APP Sinar Mas, salah satu produsen kertas di Indonesia yang telah memproduksi berbagai jenis kertas, baik kertas untuk kemasan pangan dan non pangan. Produk Foopak Bio Natura sendiri merupakan jenis kertas kemasan makanan dan minuman food grade yang telah mendapatkan sertifikasi recyclable (dapat didaur ulang), biodegradable (dapat terurai), serta compostable (dapat terkompos) baik industrial maupun home compostable.@

Fd/app/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top