Jakarta | EGINDO.co – Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas lakukan pengelolaan hutan berkelanjutan. Integrated Sustainable Forest Management Plan (ISFMP) adalah salah satu inisiatif kunci guna membantu mewujudkan komitmen Forest Conservation Policy. ISFMP dikembangkan melalui sebuah proses kolaborasi panjang yang melibatkan pengumpulan dan pengonsolidasian data dan rekomendasi.
“Melalui beragam proses penilaian, seperti Nilai Konservasi Tinggi (NKT), Stok Karbon Tinggi (NKT), dan pemetaan konflik sosial, berikut masukan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal, pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil. Setiap pemasok APP harus membuat ISFMP guna memastikan komitmen FCP kami telah dipertimbangkan dan dipatuhi. Setiap rencana terintegrasi akan menjadi cetak biru pengelolaan berkelanjutan sumber daya tanah di setiap area konsesi pemasok kami. ISFMP tersebut akan melengkapi setiap mitra pemasok dengan rencana tindakan untuk meningkatkan keberlanjutan dan praktik pengelolaan,” tulis dalam laman resmi APP Sinarmas yang dikutip EGINDO.co kemarin.
Disebutkan SFMP menetapkan tujuan-tujuan jangka panjang pengelolaan hutan untuk masing-masing Unit Pengelola Hutan (UPH), yang mempertimbangkan pre-kondisi alam dan sosial-ekonomi, juga status hak kepemilikan lahan.
ISFMP juga melahirkan sebuah rencana tindakan untuk membantu UPH menyelesaikan seluruh aspek pelestarian dan pengelolaan hutan, mulai dari silvikultur, panen, pengelolaan alam, serta identifikasi dan perlindungan spesies flora-fauna yang terancam punah. Terakhir, ISFMP akan menyediakan peta terbaru konsesi yang mengidentifikasi wilayah dilindungi, lokasi aktivitas pengelolaan hutan dan hak kepemilikan lahan di seluruh konsesi mitra pemasok.
Disamping itu, kebakaran hutan merupakan masalah global yang rumit dan berdampak pada masyarakat lokal dan lingkungan. Penanganan kebakaran hutan membutuhkan pendekatan multi-pemangku kepentingan yang inti dari pendekatan APP Sinarmas.
“Kami sangat mengedepankan kerja sama dengan mitra pemasok kayu pulp, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan terkait dalam pencegahan dan mitigasi kebakaran hutan dan lahan. Sistem Integrated Fire Management (IFM) kami kembangkan berdasakan praktik terbaik global dengan penanganan kebakaran yang terdiri dari empat pilar, yaitu pencegahan, kesiapan, deteksi dini, dan reaksi cepat,” tulis dalam laman resmi APP Sinarmas lagi.
Dijelaskan upaya pemadaman kebakaran APP Sinarmas dilengkapi program wanatani yang bertujuan untuk memberi bentuk mata pencaharian alternatif bagi masyarakat lokal di dalam dan sekitar konsesi. Alternatif-alternatif terserbut dikembangkan dalam program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), seperti pemeliharaan ternak dan pertanian sayuran dan buah-buahan, dirancang untuk mengurangi kebergantungan masyarakat pada hutan utama dan mempromosikan metode-metode pertanian ramah lingkungan yang tidak melibatkan metode tebas dan bakar.
Program DMPA tidak hanya berkutat pada edukasi, tapi juga memberikan bantuan teknis dan finansial. APP Sinarmas bekerja sama dengan masyarakat untuk memperkuat badan pemadam kebakaran lokal, atau Masyarakat Peduli Api (MPA) yang memungkinkan mereka memegang peran lebih besar dalam pencegahan, termasuk dengan lebih sering melakukan patrol.
APP Sinarmas juga melanjutkan upaya dalam pemblokiran kanal perimeter, meningkatkan ketinggian air di daerah-daerah berisiko tinggi untuk mencegah penyebaran api dan menyediakan sumber air untuk digunakan saat terjadi kebakaran.@
App/fd/timEGINDO.co