Jakarta | EGINDO.co – Memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan fasilitas kebersihan dan sanitasi. Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas sangat yakin bahwa bisnis merupakan bagian dari lingkungan tempat mereka beroperasi. APP Sinarmas berdedikasi untuk membangun dan mengembangkan tujuan bisnisnya, APP Sinarmas juga teguh dalam komitmennya untuk meningkatkan kualitas hidup komunitas, menginginkan kehidupan yang lebih baik bagi mereka dan generasi yang akan datang.
Hal itu ditekankan dalam program Coorporate Sosial Responsibility (CSR) APP menekankan pada pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, tujuannya adalah untuk memelihara hubungan baik antara perusahaan dan komunitasnya untuk memberikan peningkatan mata pencaharian yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

Dalam melaksanakan program CSR, APP Sinarmas juga memperhatikan aspek Creating Shared Value (CSV) dan penyelarasan CSR untuk mendukung bisnis perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Demikian dilansir pada laman resmi APP Sinarmas, Jum’at (3/6/2022) yang dikutip EGINDO.co Sabtu (4/6/2022) hari ini.
Selain berpedoman pada Sustainability Roadmap: Vision (SRV), kerja CSR APP Sinarmas juga mengacu pada Social Impact Assessment (SIA) yang dilakukan di tingkat lokal di wilayah operasinya. SIA serta keselarasan dengan rencana pembangunan pemerintah dan konsultasi lanjutan dengan para pemangku kepentingan, membantu APP Sinarmas menentukan program pemberdayaan yang cocok untuk dilaksanakan di suatu daerah.
Sementara pandemi global telah menciptakan tantangan dan ketidakpastian, APP Sinarmas tidak mengabaikan komunitasnya. Untuk memastikan keberhasilan yang lebih besar lagi, banyak program komunitas yang merupakan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Program-program ini disusun dengan mempertimbangkan secara cermat kebutuhan khusus komunitas-komunitas.
Salah satu program CSR tersebut adalah Pabrik Pindo Deli Karawang (PDK) bekerja sama dengan Yayasan SPEAK Indonesia. Sejak 2019, APP Sinarmas bekerja sama dengan Yayasan SPEAK Indonesia (SPEAK) untuk menyediakan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat setempat.
Proyek tersebut adalah Desa Kutanegara, yang terletak di dekat Pabrik PDK, tempat dibangunnya fasilitas sanitasi dasar. Pelatihan dan pendidikan juga diberikan tentang pentingnya higiene dan sanitasi melalui Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Pelaksanaan program tersebut juga mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kelompok STBM.
Pada tahun 2019, ketika program berakhir dengan SPEAK, 80 toilet telah dibangun. Pada tahun 2020, jumlah ini meningkat menjadi 125 toilet, dengan inisiatif masyarakat dan dana yang dikelola oleh lembaga desa. Saat ini, melalui keberhasilan mereka dalam menerapkan sanitasi dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, desa tersebut juga terpilih sebagai sampel program pemerintah untuk memberantas stunting.
Menyusul keberhasilan program tersebut, pada tahun 2020, Desa Kutanegara juga menjadi percontohan peningkatan program STBM melalui implementasi program pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Program yang mendapat dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini mencakup pengoperasian bank sampah, yang mencakup sedikitnya 200 rumah tangga. Dengan dukungan dari pabrik Pindo Deli, kelompok masyarakat ini berupaya untuk lebih meningkatkan ekonomi kreatif desa melalui program produksi kompos dan pakan lele. Kelompok tersebut juga berupaya mengembangkan budidaya ikan lele, khususnya untuk memberdayakan generasi tua.@
App/fd/TimEGINDO.co