APP Group Anggota CGF Berkomitmen Akhiri Deforestasi, Degradasi dan Konversi Habitat

Hutan Tanaman Industri (HTI) APP Group
Hutan Tanaman Industri (HTI) APP Group

Jakarta | EGINDO.com – Asia Pulp and Paper (APP) Group menjadi salah satu anggota Consumer Goods Forum (CGF) telah menerbitkan laporannya yang menunjukkan bahwa semakin banyak kelompok bisnis yang memimpin dalam komitmen sukarela untuk mengakhiri deforestasi, degradasi hutan dan konversi habitat.

Dalam siaran pers APP Group menyebutkan selama setahun terakhir, telah terjadi pergeseran dari 68% sekarang menjadi 74% perusahaan anggota, termasuk APP secara terbuka melaporkan serangkaian indikator kinerja utama yang diusulkan seperti kebijakan dan rencana aksi yang terikat waktu, yang mencakup bebas deforestasi dan konversi. Pada tahun 2024, sebanyak 83% anggota melaporkan komitmen masing-masing bebas Deforestasi dan Konversi. Komitmen koalisi sejalan dengan Visi Peta Jalan Keberlanjutan APP 2030 yaitu melestarikan lebih dari setengah juta hektar hutan alam pada seluruh konsesi APP dan pemasoknya.

Elim Sritaba, Chief Sustainability Officer di APP Group mengatakan APP Group sebagai anggota Koalisi CGF. “Sangat penting bagi kami untuk berbagi upaya dalam mempertahankan pendekatan Bebas Deforestasi dan Konversi. Selain itu, keberhasilan program lanskap kami sangat bergantung pada upaya kolaboratif berbagai pemangku kepentingan,” katanya.

Dijelaskannya koalisi merupakan inisiatif perusahaan-perusahaan barang konsumen yang berkolaborasi untuk melindungi hutan dunia. Semua anggota secara sukarela berkomitmen untuk melakukan tindakan kolaboratif untuk menghilangkan deforestasi, degradasi hutan, dan konversi dari rantai pasokan.

Wai-Chan Chan, Managing Director Consumer Goods Forum, mengatakan hutan sangat penting dalam menyediakan makanan, udara, air dan menjaga kehidupan di bumi. Namun, hutan dunia sedang berada dalam krisis.

“Transparansi dan kolaborasi yang lebih besar sangat penting untuk mendorong kecepatan dan skala perubahan yang diperlukan para anggota kami. Namun, hal ini juga menunjukkan tantangan spesifik yang memerlukan perhatian berkelanjutan. Mewujudkan Hutan Masa depan yang positif bergantung pada pendekatan multipihak dan keterlibatan industri yang luas,” katanya.

Tantangan yang diidentifikasi dalam laporan mencakup kesulitan pasokan dan pemasok karena rantai pasokan yang kompleks, kesenjangan dalam data ketertelusuran publik yang tersedia, dan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan jumlah perusahaan di seluruh rantai pasokan yang terlibat dengan pasokan.

“Anggota koalisi kini membantu pemasok untuk memproduksi komoditas utama sesuai dengan praktik terbaik yang direkomendasikan terkait dengan komunitas lokal, masyarakat adat, pekerja, dan alam. Melalui keterlibatan langsung dengan masing-masing rantai pasokan kami, dunia usaha dapat menentukan dengan tepat dimana risiko mungkin terjadi dan membuat program untuk mencegahnya,” katanya.

Co-Sponsor Dewan Koalisi Positif Hutan, Alexandre Bompard, CEO, Carrefour dan Noel Wallace, Ketua, Presiden dan CEO, Colgate-Palmolive, mengatakan bertekad untuk membangun momentum yang telah diciptakan dan bergerak maju dengan ambisi yang lebih besar dan tindakan transformatif. “Untuk meningkatkan dampak inisiatif kami, kami menyerukan kepada industri yang lebih luas untuk mengambil tindakan dan terlibat bersama kami dalam mendorong perubahan sistemik. Bergabunglah bersama kami dalam mendukung rantai pasokan dan lanskap Hutan Positif dengan berkolaborasi dalam mencapai tujuan-tujuan ini dan mendukung inisiatif lanskap kami,” katanya.

Dalam laporan tersebut juga menguraikan peningkatan keterlibatan Koalisi dengan pemangku kepentingan lokal di titik-titik deforestasi, termasuk kemitraan dalam proyek dengan lebih dari 250 pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat adat, LSM, dan pemimpin bisnis. Selain itu, laporan merinci investasi para anggota dalam 26 inisiatif lanskap yang dirancang untuk memulihkan ekosistem dan menciptakan mata pencaharian berkelanjutan.@

Rel/fd/timEGINDO.com

Scroll to Top