Kuala Lumpur | EGINDO.co – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Jumat malam (2 Desember) mengumumkan susunan kabinetnya, dengan Ahmad Zahid Hamidi dari Barisan Nasional (BN) dan Fadillah Yusof dari Gabungan Parti Sarawak (GPS) sebagai wakilnya.
Anwar juga akan menjabat sebagai menteri keuangan, sedangkan Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz akan menjabat sebagai menteri perdagangan.
Portofolio pertahanan dan ekonomi masing-masing akan dipegang oleh Mr Mohamad Hasan dan Mr Rafizi Ramli.
Mr Anthony Loke akan menjadi menteri transportasi sementara Mr Mohamad Sabu akan menjabat sebagai menteri pertanian.
Portofolio utama lainnya, termasuk kesehatan, urusan rumah tangga dan pendidikan akan dipegang masing-masing oleh Dr Zaliha Mustafa, Bapak Saifuddin Nasution Ismail dan Ibu Fadhlina Sidek.
Ahmad Zahid dan Fadillah juga akan merangkap sebagai Menteri Pembangunan Desa serta Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas.
Para menteri akan dilantik pada hari Sabtu pukul 15:00.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jumat malam, Anwar mengatakan: “Setelah dilantik besok, saya akan mengadakan pertemuan khusus dengan para menteri sehingga beberapa aturan, arahan, metode baru dapat diperkenalkan untuk mempercepat upaya dalam menjalankan tugas mereka. tugas.”
Anwar juga menekankan bahwa dalam pemerintahan persatuannya, isu tata pemerintahan yang baik, meringankan beban rakyat dan pembangunan ekonomi akan menjadi prioritas utama.
Susunan menteri yang diresmikan oleh Anwar terdiri dari 28 menteri, lebih sedikit dari tim Kabinet baru-baru ini yang dipimpin oleh Ismail Sabri Yaakob dan Muhyiddin Yassin. Daftar wakil menteri belum diumumkan.
Di bawah pemerintahan Ismail Sabri, ada 31 menteri dan 38 deputi.
Muhyiddin, sementara itu, memiliki Kabinet yang terdiri dari 32 menteri dan 38 deputi.
Sebelumnya, perdana menteri baru mengatakan kabinetnya akan dirampingkan. Dia juga mengatakan akan meniadakan pengangkatan menteri kabinet sebagai bentuk penghargaan.
Pemilihan 19 November tidak menghasilkan pemenang yang jelas, dengan baik Pakatan Harapan (PH) dari Anwar maupun Perikatan Nasional (PN) dari Mr Muhyiddin tidak dapat mengamankan mayoritas sederhana di Majelis Rendah dengan 222 kursi.
PH memenangkan 81 kursi sementara PN menguasai 73 kursi, menempatkan keduanya pada posisi untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Sebuah koalisi perlu didukung oleh setidaknya 112 anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Kedua koalisi berebut untuk menggalang dukungan dari BN, GPS dan Gabungan Rakyat Sabah (GRS).
BN yang berada jauh di urutan ketiga berhasil merebut 30 kursi. GPS meraih 23 kursi sementara GRS tampil sebagai pemenang dengan enam kursi.
Raja telah meminta PH dan PN untuk membentuk pemerintahan persatuan, tetapi PN menolak usulan tersebut.
Menyusul pertemuan para penguasa Melayu pada 24 November mengenai kebuntuan politik, Istana Negara mengumumkan bahwa Anwar akan menjadi perdana menteri berikutnya.
Setelah dilantik pada 24 November, Anwar mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah persatuan terdiri dari PH, BN dan GPS. Pemerintah juga menyertakan Parti Warisan Sabah, Aliansi Demokrasi Bersatu Malaysia dan anggota parlemen independen lainnya.
Sehari kemudian, dia mengatakan bahwa GRS juga bergabung dengan pemerintah persatuan.
Perdana menteri baru mengatakan bahwa sesi parlemen berikutnya akan berlangsung pada 19 Desember.
Dia menambahkan bahwa mosi percaya pada kepemimpinannya akan menjadi agenda pertama selama sesi parlemen.
Sumber : CNA/SL