Jakarta | EGINDO.co – Antisipasi bakal terjadi Kemarau Kering yang diprediksi bisa terjadi mulai Maret 2023 mendatang. Hal itu terungkap dimaka disampaikan Dwikorita usai Kick-off 10th World Water Forum (WWF) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu lalu dalam rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Disebutkan musim kemarau 2023 diperkirakan akan lebih kering dibanding 3 tahun sebelumnya. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengajak masyarakat memanen air hujan untuk persiapan.
Untuk itu mumpung saat ini hujan masih turun, maka diimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan aksi panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampung.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan dalam waktu beberapa bulan yang akan datang, curah hujan dengan kategori intensitas rendah diprediksi dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Diperkirakan pada saat kemarau, air yang dipanen tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau. Utamanya daerah-daerah yang rawan kekeringan seperti Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kemudian sektor-sektor yang terdampak seperti sumber daya air, kehutanan, pertanian, dan kebencanaan, perlu melakukan langkah antisipatif untuk meminimalkan potensi dampak kekeringan sebagai konsekuensi kondisi curah hujan rendah tersebut.@
Rel/bs/timEGINDO.co