Animo Pemudik Libur Lebaran Tinggi, Penanganan Jangan Terjebak Rutinitas

ilustrasi mudik lebaran
ilustrasi mudik lebaran

Jakarta|EGINDO.co Pemerhati transportasi dan hukum, AKBP (Purn.) Budiyanto, SH, S.SOS, MH, mengingatkan bahwa penanganan arus mudik dan balik Lebaran tahun 2025 harus lebih terfokus dan tidak terjebak dalam rutinitas atau cara-cara lama yang kurang efektif. Ia memprediksi animo masyarakat yang akan mudik, terutama yang menggunakan transportasi darat, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, akan sangat tinggi. Di antara semua jenis kendaraan, sepeda motor diperkirakan akan tetap mendominasi jumlah pemudik.

Menurut Budiyanto, meskipun sistem Satu Arah (SAA) dan Contraflow (CF) masih relevan untuk digunakan, yang lebih penting adalah bagaimana mengedukasi masyarakat agar mereka dapat beraktivitas di jalan dengan menggunakan kendaraan yang aman dan sesuai dengan ketentuan peraturan lalu lintas. Budiyanto juga menekankan pentingnya kedisiplinan dan kepatuhan terhadap aturan di jalan, baik dari pengemudi kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Baca Juga :  Inggris Denda Medsos Yang Gagal Hapus Materi Merugikan

Lebih lanjut, Budiyanto menegaskan bahwa pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas harus mampu menjalankan fungsinya dengan baik dan berani mengambil tindakan tegas, termasuk menghentikan kendaraan yang tidak layak jalan atau yang membawa muatan melebihi kapasitas maksimal. Ini berlaku baik untuk sepeda motor maupun kendaraan roda empat atau lebih.

Selain itu, langkah-langkah preventif juga harus dilakukan secara aktif. Pemeriksaan kendaraan atau yang dikenal dengan istilah ‘Ramchek’ perlu dilakukan secara menyeluruh, diikuti dengan pengawasan yang ketat di lapangan dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar. Budiyanto juga menyoroti pentingnya persiapan kualitas jalan dan fasilitas pendukung, terutama di sepanjang jalur tol. Rest area dan fasilitas lainnya harus dipersiapkan dengan baik untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan pemudik.

Baca Juga :  Pemerintah Malaysia Setuju Menghapus Hukuman Mati Wajib

Lokasi atau persimpangan jalan yang rawan harus dipersiapkan dengan jalur penyelamatan, mengantisipasi kejadian tak terduga seperti kecelakaan atau gangguan teknis pada kendaraan angkutan umum, seperti rem blong. Untuk mengatasi jalur yang rawan longsor atau banjir, jalur alternatif juga perlu disiapkan dengan baik.

Budiyanto menekankan bahwa koordinasi dan kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, baik pemerintah, kepolisian, dan pihak terkait lainnya, harus ditingkatkan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik Lebaran tahun ini. (Sadarudin)

Bagikan :
Scroll to Top