Angin Kencang Bukan Alasan Utama Pendaratan Kapal Suez

Terusan Suez Terblokir
Terusan Suez Terblokir

CNA , Suez – Kepala Otoritas Terusan Suez Mesir mengatakan pada Sabtu (27/3) bahwa angin kencang bukanlah alasan utama pendaratan kapal kargo MV Ever Given di jalur air. “Angin kencang dan faktor cuaca bukanlah alasan utama pendaratan kapal, mungkin ada kesalahan teknis atau manusia,” kata Osama Rabie pada konferensi pers di Suez. Semua faktor ini akan terlihat dalam pemeriksaan, tambahnya. Ditanya kapan kapal bisa mengapung lagi, dia menyarankan itu mungkin “hari ini atau besok, tergantung pada respon kapal terhadap pasang surut”, MV Ever Given, yang lebih panjang dari empat lapangan sepak bola, telah terjepit secara diagonal di kanal sejak Selasa, memblokir salah satu saluran air paling vital di dunia di kedua arah.Kepala otoritas kanal mengatakan lebih dari 300 kapal sekarang menginjak air di kedua ujung kanal, yang menghubungkan Mediterania dan Laut Merah. Berbicara kepada wartawan di Suez, Rabie menguraikan upaya Mesir dengan kapal tunda dan ekskavator untuk membebaskan haluan dan baling-baling kapal besar untuk membuka kembali kanal. Rabie mencatat bahwa pada pukul 10.30 malam pada hari Jumat baling-baling sudah bisa berputar, meski tidak dengan kecepatan penuh.Namun mereka macet lagi karena perubahan pasang surut, katanya, menambahkan bahwa penyelamat harus menggunakan ekskavator lagi dalam semalam untuk melanjutkan proses pengerukan. “Jenis tanah yang kami tangani sangat sulit untuk dikelola, begitu pula pasang surut yang mempengaruhi kapal karena ukuran dan muatan muatannya,” tambahnya. Rabie juga mencatat bahwa penyumbatan itu “tidak menimbulkan korban jiwa atau polusi”.Pelarangan kapal menahan kargo sekitar US $ 9,6 miliar setiap hari antara Asia dan Eropa, menurut data Lloyd’s List. Rabie memperkirakan Mesir kehilangan pendapatan sekitar US $ 12 juta hingga US $ 14 juta dari kanal setiap hari ditutup. Amerika Serikat juga menyatakan siap mengirimkan dukungan, termasuk tim ahli Angkatan Laut AS. Rabie berterima kasih kepada AS atas dukungannya bersama dengan China dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga :  Peretas Rusia Targetkan Ilmuwan Nuklir AS

 

 

Bagikan :
Scroll to Top