Jakarta | EGINDO.com – Anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) Rp 71 triliun sepanjang tahun 2025 dipotong Rp 200,2 miliar. BGN juga ikut dipotong anggarannya, dari program efisiensi anggaran. Anggaran program makan bergizi gratis (MBG) itu dipangkas sebesar Rp 200,2 miliar dari pagu sebesar Rp 71 triliun sepanjang tahun 2025, atau setara 0,28% dari total pagu yang semula tersedia.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Gizi Nasional, Dr. Ir. Dadan Hindayana usai rapat tertutup dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu lalu. “Jadi, kami mendapatkan efisiensi sebesar 0,2845 (persen) atau Rp 200,2 miliar,” katanya.
Menurut Dadan, efisiensi itu terjadi usai menjalin pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hari dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurut Dadan, pos yang dipangkas terkait dengan pengadaan lahan. Pemangkasan itu mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto saat Kepala Negara melakukan sidak ke salah satu daerah. Presiden sampaikan, enggak usah beli. Pinjam saja dari kenterian lain, dari instansi lain, sehingga uangnya bisa diefisiensikan.
Kendati terkena program pemangkasan anggaran, BGN bakal kelimpahan dana tambahan cukup besar dari program efisiensi anggaran tersebut. Lembaga ini disebut-sebut bakal menerima tambahan anggaran hingga Rp 100 triliun untuk membiayai program MBG tahun ini.
Sebagaimana diketahui sebelumnya Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 terkait pemangkasan anggaran. Inpres tersebut ditindaklanjuti dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025, yang mengamanatkan penghematan anggaran kementerian dan lembaga.@
Bs/timEGINDO.com