Analis: Sentimen Positif Harga Pulp, Untungkan Saham INKP

Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta
Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta

Jakarta | EGINDo.co – Akibat sentimen positif, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) tren membaik. Prospek emiten kertas Grup Sinarmas Indah Kiat terlihat positif disebabkan beberapa faktor. Para analis melihat beberapa faktor itu disebabkan adanya pemulihan harga pulp & kertas di pasar global. Disamping faktor pendukung, para analis menilai kinerja INKP tahun 2024 ini semakin baik seiring dengan pulihnya harga pulp. Meningkatnya kinerja INKP membuat sentimen positif muncul dan didukung dengan rencana penurunan tingkat suku bunga pada berbagai negara. Menurunnya tingkat suku bunga membuat pertumbuhan ekonomi di Asia seperti di China merupakan peluang baik dimana China merupakan pasar ekspor terbesar INKP.

Baca Juga :  Kue Khas Pesisir Sibolga-Tapteng, Dalam Talibun

Sentimen positif, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) tren membaik menjadi peluang baik juga kepada INKP yang kini sedang mengeluarkan obligasi senilai US$ 3,6 miliar untuk mendukung pembangunan pabrik baru.

Peningkatan membaik itu semakin nyata dimana diprediksi tidak mengganggu operasional perusahaan sebab INKP memegang posisi sebagai pemimpin pasar pada industri kertas dan memiliki struktur modal yang solid. Prospek jangka panjang INKP terlihat positif, terutama dengan pembangunan pabrik kertas baru di Karawang yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2025 dimana dengan kapasitas produksi baru itu maka total kapasitas pabrik kertas industri INKP akan meningkat menjadi 6,2 juta ton per tahun.

Baca Juga :  Hari Raya Idul Adha 1445 H, Indah Kiat Perawang Sumbangkan Hewan Kurban

Menurut para analis hal itu sangat menguntungkan karena menjadi potensi pendapatan dari segmen kertas industri di masa depan meskipun para analis juga mengingatkan tentang kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2024 ini kurang begitu baik sehingga menjadi tantangan dalam prospek penjualan INKP. Hal itu bukan saja di Indonesia akan tetapi juga kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih di China dan bisa saja berpengaruh terhadap penurunan harga pulp.@

Bs/fd/timEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top