Jakarta | EGINDO.co – Indeks bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (3/3/2020), setelah sesi perdagangan yang fluktuatif dan imbal hasil treasury jatuh ke posisi terendah dalam bersejarah, yaitu di bawah 1%. Pemotongan suku bunga oleh Fed dinilai tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar akibat virus corona.
Hal itu dikatakan analis Teddy Mihelde Yamin dari Cikini Studi kepada EGINDO.co Rabu (4/3/2020) di Jakarta.
Menurut Teddy, McCormack, kepala peringkat sovereign rating global di Fitch Rating mengatakan bahwa sejak krisis keuangan global, pengeluaran pemerintah dari suku bunga yang lebih rendah umumnya telah dilampaui oleh pengeluaran non-bunga yang lebih tinggi. Terdapat sedikit ruang fiskal berharga di G7. Selain AS, bank sentral Australia dan bank sentral Malaysia juga telah menurunkan suku bunga acuan pada Senin.
Sementara itu kata Teddy, bank sentral Eropa sedang bekerja pada langkah- langkah untuk menyediakan likuditas untuk bisnis. Pada akhir perdagangan Selasa (3/3/2020), IHSG ditutup menguat 2.94% ke level 5,518.6, diikuti aksi jual bersih investor asing sebesar Rp241.2 miliar. Secara sektoral pergerakan IHSG ditekan oleh sektor infrastruktur (+4.23%) dan sektor konsumen (+3.90%). Adapun saham-saham big cap yang menjadi penekan in- deks yaitu BBCA (+3.95%), TLKM (+5.23%), dan BBRI (+3.02%).
Sedangkan Macro and Sector : Dampak Virus Corona, Gapmmi Akui Tak Mudah Cari Substitusi Impor. Virus Corona bisa menyebabkan perlambatan Ekonomi Indonesia stock news. Technical View & Key Calls. IHSG Support: 5500-5450; Resistance: 5623. KLBF : Speculative Buy, Entry Level : 1210-1190; Target: 1300; Stoploss : 1170. WIKAÂ : Speculative Buy, Entry Level : 1810; Target: 1930-2000; Stoploss : 1750.@
TimEGINDO.co
Â
Â