ALFI: Investasi Asing Penting, Lahirkan Ekosistem Logistik Indonesia

DPP Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI) untuk masa bakti 2023-2028. (Foto: dok ALFI)
DPP Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI) untuk masa bakti 2023-2028. (Foto: dok ALFI)

Jakarta | EGINDO.co – Peran investasi asing sangat penting mengingat bukan hanya investasi modal yang dibawa, tapi teknologi serta experience  juga bisa dibawa dalam melahirkan ekosistem logistik yang baik dan benar.

Hal itu dikatakan Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan dalam keterangan resminya, Selasa (7/5/2024) kemarin yang dikutip EGINDO.co menekankan bahwa investasi asing masih diperlukan melalui skema private public partnership atau kemitraan pemerintah swasta.

Katanya Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia melihat potensi investasi di sektor industri logistik tak lepas dari peren vital sektor ini sebagai tulang punggung perdagangan Indonesia. Untuk itu menurutnya, diperlukan kepastian dan kemudahan berusaha untuk menarik investor asing dan juga harus ada kolaborasi dengan pengusaha nasional, Misalnya, memberikan hak konsesi dan skema-skema win-win solusi yang pasti, berdampak luas, serta berkelanjutan bagi ekonomi nasional.

Baca Juga :  Youtube Tangguhkan Sky News Australia, Misinformasi Covid-19

Ditegaskannya, investasi asing perlu didorong pada proyek-proyek jumbo yang tidak tidak cukup dibiayai APBN dengan insentif. Selain juga tetap memperhatikan penanaman modal asing yang sudah lebih dulu masuk.

Sementara itu disisi lain, terdapat berbagai tantangan dalam sektor logistik Indonesia. Pertama, kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan membuat distribusi barang melalui jalur laut, udara, dan darat menjadi cukup rumit dan kompleks. kedua, ketimpangan infrastruktur antara Jawa dan pulau-pulau lainnya juga menjadi kendala serius untuk para pemain logistik.

Tantangan sektor logistik katanya terlihat dari penurunan skor Logistic Performance Index (LPI) Indonesia yang diterbitkan oleh World Bank. Menurut Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI), LPI 2023 menempatkan Indonesia pada peringkat 63 dari 139 negara, turun dari peringkat 64 pada tahun 2018. Penurunan peringkat menunjukan adanya masalah dalam efisiensi, keandalan, dan ketersediaan infrastruktur logistik di Indonesia.

Baca Juga :  AS Jatuhkan Sanksi Pada Belarus Setelah Pengalihan Pesawat

Hadirnya berbagai investor, termasuk asing dan domestik, diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan logistik dan juga turut memulihkan peringkat LPI Indonesia. Kebutuhan investasi infrastruktur logistik menghadapi keterbatasan, baik teknologi maupun sumber pendanaan.@

Rel/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top