Jakarta|EGINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto mengatakan, Moda transportasi massal berbasis teknologi sebagai loncatan kemajuan sistem transportasi di Indonesia khususnya di Jakarta, MRT dan LRT sudah beroperasi di Jakarta.
Lanjutnya, Kelebihan dari sistem ini adalah mampu menampilkan ciri modernitas dan manajemen operasional yang handal atau memadai. Moda tersebut sudah terintegrasi baik secara phisik maupun manajemen tiketing.
Ia katakan, yang perlu diantisipasi adalah dampak dari kemajuan teknologi terhadap persiapan- persiapan yang lain. Animo masyarakat terhadap moda transportasi tersebut cukup tinggi yang perlu didukung akses dan sarana transportasi yang memadai.
“Transportasi yang mudah dan cepat serta murah yang digunakan sebagai sarana transportasi menuju dari rumah ke Stasiun MRT dan LRT adalah Sepeda motor, ” ujarnya.
Dikatakannya, dalam waktu yang bersamaan timbul problem baru adalah lahan untuk parkir atau menampung Sepeda motor yang transit. Mau tidak mau pada jam- jam sibuk terjadi over capacity dan berdampak pada kemacetan. Salah satu solusi untuk mengatasi problem parkir sepeda motor pada lokasi atau stasiun MRT dan LRT adalah memperbanyak feeder dan park and ride pada wilayah perbatasan.
Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP ( P ) Budiyanto menjelaskan, Dorongan masyarakat pengguna moda transportasi modern tersebut saat menuju ke stasiun menggunakan feeder dan transportasi umum Transjakarta, Jaklingko, Mikrotrans, dan KWK yang sudah terintegrasi dengan moda tersebut.
Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP ( P ) Budiyanto menjelaskan, minimalkan penggunaan sarana transportasi Sepeda motor untuk mengurangi kesemrawutan di sekitar Stasiun MRT dan LRT. Dipihak lain pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan untuk mencukupi transportasi umum yang terintegrasi dengan stasiun MRT dan LRT. Cukup baik secara kuantitas maupun kualitas dan sistem pengaturan pada lokasi di sekitar Stasiun.
Ungkapnya, tunjukan adanya sistem operasional dan pengaturan yang dapat meminimalisir situasi sehingga tidak menimbulkan problem baru yang berlebihan. Moda angkutan umum yang terintegrasi harus mampu memberikan solusi terbaik dengan dampak yang minimal.
“Fasilitas pendukung yang lain secara paralel harus dipersiapkan dengan matang juga, seperti feeder dan Park and ride serta sistem pengaturan di sekitar lokasi stasiun MRT & LRT sehingga dapat meminimalkan dampak negatif yang akan terjadi, ” tutup Budiyanto.Â
@Sadarudin